Harga Minyak Merosot di bawah US$79/barel

VIVAnews - Harga minyak mentah untuk perdagangan di Asia merosot hingga di bawah US$79 per barel, di tengah menguatnya nilai tukar dolar atas euro dan lemahnya permintaan minyak mentah di negara-negara maju.

Berdasarkan transaksi elektronik di bursa New York, Jumat siang waktu Singapura, harga minyak light sweet untuk kontrak Februari turun 44 sen menjadi US$78,95 per barel. Dini hari tadi, harga minyak dalam perdagangan di New York sudah turun dari US$80/barel menjadi US$79,39 per barel.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk stok Februari jatuh 47 sen menjadi US$78,10 per barel di bursa London.

Di pasar uang, nilai tukar euro atas dolar melemah menjadi US$1,4424 dalam sesi awal transaksi di Asia dari US$1,4500 kemarin. Investor sering membeli komoditas seperti minyak sebagai penahan inflasi ketika dolar melemah dan menjualnya saat dolar menguat.

Harga minyak juga turun akibat lemahnya permintaan dari di Amerika Serikat dan Eropa. Beberapa analis memperkirakan, pertumbuhan permintaan dari negara-negara berkembang seperti China akan membantu mendongkrak pemulihan ekonomi di negara-negara kaya.

"Kami selalu yakin bahwa permintaan yang kuat dari pasar yang terpuruk akan membantu pemulihan di negara-negara maju," kata Goldman Sachs dalam laporannya. Goldman memperkirakan minyak mentah akan berada pada kisaran US$90 per barel tahun ini dan US$110 tahun depan. (AP)

Film Keajaiban Air Mata Wanita Sajikan Keajaban dan Kehangatan
Mobil All New Agya GR Sport

Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR

Bagi karyawan yang bekerja di Jakarta dengan rata-rata gaji UMR, atau upah minimum regional sebesar Rp5 jutaan, ada beberapa mobil baru yang bisa dibeli dengan kredit....

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024