Jokowi Patok Lifting Migas 1,92 Juta Barel dan ICP US$65

Ilustrasi Pengeboran Lepas Pantai Milik Pertamina Hulu Energi.
Sumber :
  • Instagram @phe.pertamina

VIVA – Presiden Joko Widodo menyampaikan target lifting migas dalam APBN 2020 sebesar 1,924 juta barel setara minyak per hari atau boepd. Angka itu terdiri dari target lifting minyak yang diasumsikan sebesar 734 ribu barel (bopd) dan gas sebesar 1,19 juta boepd. 

DPR Rampungkan 64 UU Sejak 2019, 13 RUU Masih Dibahas

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidato Rancangan Undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2020 beserta nota keuangannya di gedung DPR RI, Jumat 16 Agustus 2019.

Menurutnya ini, dapat dicapai melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam khususnya minyak dan gas bumi.

Prabowo Berjongkok dan Berbincang dengan Istri Gus Dur usai Sidang Tahunan MPR

Sementara itu, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price) diperkirakan sekitar US$65 per barel pada 2020.

"Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, Pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dan komoditi global," kata Jokowi.

500 Orang Teladan dari Seluruh Indonesia Hadir di Sidang Tahunan MPR-DPR-DPD RI 2023

Sementara itu, angka lifting migas 2020, diketahui menurun dibanding target yang dipatok pada 2019 sebesar dua juta boepd atau terdiri dari minyak sebesar 750 ribu bopd dan gas sebesar 1,25 juta boepd. 

Terakhir, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merilis realisasi lifting minyak dan gas bumi pada paruh pertama 2019 sebesar 1,8 juta barel boepd. Capaian ini belum sesuai target dalam APBN.

Capaian tersebut hanya 89 persen dari target APBN sebesar dua juta boepd.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto merincikan, dari 1,8 juta boepd yang tercapai di semester satu itu lifting minyak sebesar 753 ribu barel per hari (bopd) dan lifting gas 1,06 juta boepd. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya