Jepang akan Tambah Investasi Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya

Menteri Perhubungan Budi Karya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

VIVA – Investasi pembangunan kereta semicepat Jakarta-Surabaya yang bakal digelontorkan Japan International Cooperation Association atau JICA, akan mengalami kenaikan cukup signifikan. Itu karena adanya perbedaan perhitungan biaya pembangunan yang memang belum disepakati.

Garap Proyek Transportasi, Menhub Sebut Jokowi Akan ke Jepang

Hal itu dikemukakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.

Budi Karya Sumadi mengatakan, nilai investasi kereta semicepat Jakarta-Surabaya diperkirakan akan bertambah. Semula ditargetkan pemerintah membutuhkan biaya sebesar Rp60 triliun, namun pihak JICA memperhitungkan adanya tambahan investasi mencapai Rp90 triliun. "Kita maunya Rp60 triliun, tapi kelihatannya mereka agak bergerak. Jadi antara Rp60 triliun sampai Rp90 triliun," ujarnya.

Penumpang Transportasi Lebih dari 50 Persen Dilakukan Bertahap

Budi mengatakan, rencananya kesepakatan antara pemerintah dengan JICA, untuk memulai studi kelayakan pengerjaan proyek tersebut dilakukan pada 20 Agustus 2020 melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memorandu of Understanding/MoU).

"Ya setelah ini kita akan bicara dengan JICA. Mestinya tanggal 20 (Agustus 2019). Nunggu Pak Basuki (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) masih pergi haji, kita akan MoU," ujar Budi.

Jokowi Diyakini Sehat Usai Lakukan Tes Corona COVID-19

Sebelumnya, Japan International Cooperation Association atau JICA memastikan, proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya bakal memasuki tahap studi kelayakan atau feasibility studies/FS pada Juni 2019. JICA telah rampung melakukan proses pra FS sejak November 2018.

Kepala Perwakilan Kantor JICA Indonesia, Shinichi Yamanaka, menjelaskan, proses penjajakan studi kelayakan tersebut akan berlangsung paling lama 1,5 tahun. Sehingga, JICA baru akan menentukan komitmen sebagai investor tunggal atau tidak usai proses itu.

Dengan selesainya FS tersebut, dia mengatakan, JICA dan Indonesia nantinya baru bisa menentukan desain pembangunan proyek kereta semicepat itu, sekaligus penentuan kontraktor maupun konsultannya sehingga kebutuhan anggaran pembangunan baru bisa terbentuk.

Sebagai informasi, kereta semicepat Jakarta-Surabaya bakal memiliki kecepatan rata-rata 140 kilometer per jam. Dengan begitu, masyarakat bisa menuju ke Jakarta-Surabaya maupun sebaliknya hanya memakan waktu tempuh 5 jam 30 menit. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya