Kekeringan Meluas, 201 Hektare Sawah di Tangerang Gagal Panen

Ilustrasi kekeringan sawah.
Sumber :

VIVA – Pasokan air di beberapa kawasan di Tangerang terus menyusut, seiring dengan meluasnya kekeringan yang merupakan dampak dari kemarau panjang. Alhasil, warga yang terdampak mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ataupun lahan pertanian mereka.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, tercatat 201 hektare sawah yang mengalami gagal panen akibat kemarau panjang ini. Sebelumnya, hanya 115 hektare sawah yang mengalami gagal panen, namun hujan yang tidak kunjung turun menyebabkan meluasnya dampak kekeringan pada lahan persawahan.

"Total seluruh sawah yang kekeringan itu 1.560 hektare dengan kategori, 660 hektare kekeringan ringan, 411 hektare kekeringan sedang, 288 hektare kekeringan berat dan 201 hektare gagal panen," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Rabu, 21 Agustus 2019.

Untuk wilayah yang terdampak ada di 25 kecamatan yakni, Cisoka, Solear, Tigaraksa, Jambe, Cikupa, Panongan, Curug, Legok, Pagedangan, Cisauk, Pasar Kemis, Sindang Jaya, Balaraja, Jayanti, Sukamulya, Kresek, Gunung Kaler, Kronjo, Mekar Baru, Mauk, Kemiri, Rajeg, Sepatan, Pakuhaji, Teluknaga, dan Kosambi.

"Kekeringan ini cukup parah dan kami dari pemerintah daerah sudah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat dan para petani. Serta, memberikan bantuan untuk meminimalisir luasnya kekeringan pada lahan pertanian," ujarnya.

Hal itu dengan cara mengidentifikasi kantong-kantong air dan mengalirkan ke lokasi pertanaman, membagikan 43 unit pompa air, memanfaatkan alat yang ada di Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Kabupaten Tangerang, membantu pembuatan sumur pantek di tiga kecamatan yaitu Gunung Kaler, Curug, dan Kronjo.

Tidak hanya itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan BPTPH Provinsi Banten untuk mengupayakan pinjaman pompa air dan beberapa instansi terkait lainnya yakni, Dinas Bina Marga dan SDA, BPBD, penanggung jawab Upsus (Upaya Khusus) ke Pertanian dan Kodim 0510 Tangerang.

Sementara itu, meski gagal panen melanda, ketersediaan beras di Tangerang masih aman. Dengan luas sekitar 18 ribu hektare sawah dapat memproduksi beras sekitar 40 ribu ton dengan kebutuhan mencapai 22 ribu ton.

4 Tanda-tanda Kiamat yang Sudah Muncul di Amerika, Apa Saja?
Ilustrasi kemarau atau kekeringan.

Kekeringan Mendominasi Wilayah Indonesia Juni-September 2024, Menurut BMKG

BMKG memprakirakan kekeringan mulai mendominasi wilayah Indonesia pada medio Juni-September 2024, ditandai 19 zona persen wilayah Indonesia masuk musim kemarau.

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2024