- U-Report
VIVA – Spesies yang selama ini tak dipikirkan masih eksis akhirnya ditemukan di perairan dan sungai dan rawa hutan hujan tropis Amazon di wilayah Amerika Selatan. Belut yang panjangnya 2,5 meter dan bisa menyetrum mangsanya itu di dalam air ditemukan oleh para pakar.
Belut yang habitatnya di hutan Amazon itu diberi nama Electrophorus voltai agar identik dengan Alessandro Volta, fisikawan Italia yang menemukan batu baterai. Dikutip dari laman Independent, hewan yang bagai ikan namun bermulut bak pisau itu bisa mengeluarkan tegangan listrik hingga 860 Volt. Besar tegangan itu paling besar yang dicatat dunia yang bisa dihasilkan oleh sejenis hewan.
Temuan dan penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Riset Sao Paulo tersebut berisikan para pakar dari Smithsonian Institue dan National Geographic Society. Temuan belut listrik itu yang merupakan spesies langka memperbaharui catatan bahwa setidaknya ada tiga jenis belut itu yang pernah terlihat. Namun muncul dalam jangka waktu yang berbeda. Pula jenisnya diprediksi tak benar-benar sama.
"Sangat mengejutkan bila menemukan jenis makhluk hidup baru seperti ini bagai bisa menyaksikan keajaiban alam yang ada sejak 250 tahun silam," kata Ketua Tim Peneliti dari Museum Sejarah Nasional Amerika Serikat, Carlos David de Santana.
Tim kemudian meneliti dan mengkorelasikan DNA, morfologi dan data lingkungan habitat jenis hewan tersebut yang mengkonfirmasi tiga belut elektrik benar tak sepenuhnya sama. Spesies pertama yang pernah ditemukan adalah Electrophorus electricus oleh pakar makhluk hidup Swedia, Carl Linnaeus pada 1776.
Sementara dua spesies lainnya ditemukan di hutan Amazon yang merupakan dua spesies berbeda yaitu Electrophorus varii and Electrophorus voltai.
Namun diakui, sekalipun bisa mengeluarkan tegangan listrik yang tinggi namun arus listrik yang dikeluarkan dalam ukuran Amper yang rendah. Oleh karena itu sekalipun belut listrik bisa menyakiti manusia namun dianggap belum akan pada tahap yang mematikan. (ren)