Indonesia Isyaratkan Tak Ikut Asean Linkage

VIVAnews - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengindikasikan Indonesia tidak ikut dalam perdagangan saham terintegrasi di kawasan Asean (Asean Linkage).

Hal itu karena potensi pasar modal Indonesia pada 10 tahun mendatang bisa memiliki lima juta investor.

"Indonesia merupakan negara besar, jangan sampai rugi karena Asean Linkage," kata Ketua Bapepam-LK Fuad Rachmany di kantornya, Jakarta, Jumat 22 Januari 2010.

Fuad menjelaskan, Indonesia secara makro memiliki sumber daya manusia SDM) yang sangat besar dibanding Singapura. Singapura hanya memiliki penduduk sebanyak empat juta jiwa. Sedangkan investornya tercatat tiga juta.

Dia menambahkan, China juga memiliki jumlah penduduk yang besar, sehingga memilih untuk tidak bergabung dengan bursa mana pun.

Jasa Marga: 328 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek di Long Weekend

"Jangan sampai calon investor Tanah Air malah beralih ke bursa Asean," tuturnya.

Meski demikian, dia mengungkapkan, pihaknya berpeluang mengikuti Asean Linkage pada 2013 jika terdapat kompensasi bagi Indonesia. Hal itu sudah disampaikan otoritas pasar modal kepada perwakilan bursa se-Asean dalam kunjungannya Selasa 19 Januari 2010.
 
"Kami akan menunda hingga 2013, tapi juga punya opsi untuk tidak ikut," tuturnya.

arinto.wibowo@vivanews.com

Arsip - Visual erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis, 2 Mei 2024.

Gunung Lewotobi Erupsi Dua Kali pada Jumat Dini Hari, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 2 Km

PVMBG mencatat terjadi dua kali erupsi di Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur pada Jumat dini hari. Warga dilarang beraktivitas di radius 3 km dari puncak.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024