Mengerikan, Ahli Bedah Terkenal Paedofil Pemangsa Ratusan Anak

Ilustrasi paedofil
Sumber :
  • www.pixabay.com/alexas_fotos

VIVA – Rekam jejak mengerikan seorang ahli bedah paedofil di Prancis terungkap. Seorang dokter bedah bernama Joël Le Scouarnec diduga sudah melecehkan hingga memperkosa anak-anak hingga 250 orang selama tiga dekade dia berkarier.

Cek Fakta: Anies Sebut Lebih dari 15 Juta Orang Jadi Korban Kekerasan Seksual

Dilansir laman Metro, kasus mengeirkan ini terungkap setelah ahli bedah itu mulai ditahan sejak tahun 2017 lalu dan penyelidikan masih berlanjut hingga saat ini. Atas dugaan dan kasus demi kasus yang menjegal dia, dokter ahli berusia 68 tahun diperkirakan akan mulai disidang pada Maret 2020 mendatang.

Le Scouarnec merupakan ahli bedah tubuh bagian bawah termasuk perut. Dia awalnya ditangkap setelah laporan atas dugaan pemerkosaan terhadap bocah kecil berusia 6 tahun. Setelah penggeledahan dilakukan polisi di kediaman si dokter, ternyata ditemukan berbagai pornografi anak di rumahnya. Polisi juga menemukan buku harian si dokter bedah yang menggambarkan situasi dan caranya melecehkan para korban yang di bawah umur itu.

Kronologi Ayah di Sidoarjo Cabuli Anak Kandung Berusia 3,5 Tahun

Bahkan sebagian nama korban yang tak lain adalah mantan pasiennya dia sebutkan dalam buku harian rahasia itu.

Seiring dengan penyidikan lanjut, diduga ada 250 korban yang teridentifikasi yang mana 184 di antaranya termasuk yang sudah dan berencana melaporkan dokter cabul nan keji itu. Hal itu dibenarkan oleh Jaksa Penuntut Umum La Rochelle Laurent Zuchowicz. Dari 184 yang berencana melaporkan, 181 orang di antaranya mengalami pelecehan saat mereka masih anak-anak, dilaporkan media Prancis.

Miris! Anak TK di Pekanbaru Diduga Jadi Korban Kekerasan Seksual Temannya

Polisi lanjut melakukan pemeriksaan dan interogasi terhadap 209 korban yang diduga masih mengingat dengan jelas perlakuan si dokter. Bahkan diduga, sebagian kejahatan seksualnya itu dilakukan terhadap pasien yang sedang tak sadar atau berada dalam proses anestesi untuk keperluan bedah.

Sementara pengacara si dokter mengatakan buku harian yang disebutkan berisi cerita fantasi semata. Namun kliennya membenarkan melecehkan beberapa anak di rumah sakit.

Pengacara sejumlah korban bernama Francesca Satta menjelaskan betapa geramnya para korban.

"Mereka ingat betul apa yang dialami namun saat itu mereka tak mau biicara karena takut," kata Satta.

Akan segera disidangkan, dokter paedofil itu terancam setidaknya 20 tahun penjara atas kasus pertama yang kini menjerat dirinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya