Logo WARTAEKONOMI

Tak Lagi Cuma Bakar Uang, Begini Jurus Unicorn Indonesia Raup Laba

Pengamat ekonomi digital Heru Sutadi (FOTO: Tanayastri Dini Isna).
Pengamat ekonomi digital Heru Sutadi (FOTO: Tanayastri Dini Isna).
Sumber :
  • wartaekonomi

Unicorn Indonesia juga dituntut untuk meniru profesionalisme Alibaba dalam melakukan scale-up, meningkatkan efisiensi, dan menghasilkan keuntungan. Alibaba berhasil melakukan semua ini meskipun baru saja ditinggal pendirinya, Jack Ma.

Teranyar, perusahaan bervaluasi Rp2.000 triliun itu telah melakukan pencatatan perdana di bursa saham Hong Kong dan berhasil menghimpun dana sebesar US$11,3 miliar. Pada hari pertama perdagangannya, harga saham Alibaba melesat lebih dari 6%.

Alibaba juga terus menghasilkan pendapatan. Pada kuartal April-Juni 2019, pendapatan Alibaba mencapai 114,92 miliar yuan (US$16,15 miliar), atau naik 42% dari tahun sebelumnya. Ini menjadi bukti bahwa ekosistem Alibaba sudah sangat tangguh.

Apa yang diraih Alibaba, menurut Ekonom Piter Abdullah, adalah karena manajemen Alibaba memiliki visi yang sangat jelas dan kemudian juga dieksekusi dengan sangat baik. Alibaba juga tidak bergantung pada figur, tetapi pada kepemimpinan manajerial yang profesional.

Seluruh rangkaian keberhasilan manajemen Alibaba ini menciptakan track record yang membuat mereka sangat dipercaya. Kepercayaan ini selanjutnya berpengaruh kepada pihak eksternal yang kemudian meyakini apapun yang dilakukan oleh Alibaba akan berhasil. "Dengan keyakinan itu investor mau berinvestasi di Alibaba," ucap Piter.

Di sisi lain, kata Piter, faktor kepemimpinan selalu berperan dominan di semua organisasi khususnya di sebuah perusahaan. Pemimpin yang baik tidak saja mampu memaksimalkan semua resources organisasi, tapi juga bagaimana dia mempersiapkan sistem agar organisasi menjadi tidak bergantung kepada seorang pemimpin.