Pemerintah Didorong Genjot Industri MICE, Potensinya Besar

Ilustrasi Ballroom.
Sumber :
  • Raffles

VIVA – Para pengusaha yang tergabung dalam Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) atau Asosiasi Kongres dan Konvensi Indonesia (AKKINDO), menyambut baik rencana pemerintah membentuk struktur baru deputi bidang Meeting, Incentive, Conference, Exhibition atau MICE di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Strategi Baru Industri Perhotelan untuk Menarik Wisatawan Setelah Pandemi

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat INCCA Iqbal Alan Abdullah berpendapat, hal ini merupakan bentuk komitmen positif pemerintah untuk mendorong perkembangan industri ini ke depannya. 

“Ini langkah awal yang sangat bagus untuk membangkitkan kembali MICE Indonesia. Kami tentu menunggu realisasinya segera,” kata Iqbal dikutip dari keterangannya, Rabu 27 November 2019.  

Kinerja Tiket.com Meningkat Seiring Pulihnya Industri Pariwisata

Menurut Iqbal, keberadaan deputi MICE sangat penting bukan hanya dalam konteks pengembangan destinasi MICE tapi juga untuk membawa lebih banyak kegiatan MICE internasional ke Indonesia. Karena itu, sosok yang dipilih menduduki posisi deputi MICE ini punya kemampuan diplomasi internasional.

“Kita usulkan figur yang menduduki jabatan deputi MICE ini adalah figur yang mempunyai kemampuan diplomasi tingkat internasional, dan memiliki pengalaman dalam berhubungan dengan organisasi multilateral (IGO’s), NGO, asosiasi internasional dan lainnya,” ujar tambahnya. 

Kebangkitan Pariwisata Nasional, Kolaborasi Otoritas Wisata Daerah dan UMKM

Dia mengingatkan, sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, MICE telah diatur sebagian dari kepariwisata dan menjadi salah satu usaha jasa pariwisata. Yaitu sebagai penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran. Sehingga ditegaskannya, berbeda pengertiannya dengan event.

Saat ini menurutnya, ada puluhan ribu organisasi internasional yang ada di dunia. Di antaranya ada yang di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Ada juga asosiasi-asosiasi bisnis, profesi, keahlian dan lainnya. Organisasi ini pun pasti mengadakan pertemuan pada periode tertentu. 

Indonesia baik itu pemerintah maupun NGO dan swasta pun tercatat sebagai anggota organisasi internasional tersebut. Bahkan, tidak sedikit dipercaya menjadi dewan eksekutif organisasi
tersebut dan dipercaya untuk menggelar pertemuan rutin. Hal tersebut merupakan potensi besar untuk industri MICE dalam negeri. 

Dengan kerja sama semua stakeholder, Iqbal berharap, kota-kota di Indonesia akan lebih banyak masuk 20 besar dunia, dan Indonesia bisa tembus ke 10 besar negara penyelenggara kegiatan pertemuan internasional terbesar di dunia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya