Jokowi Ingatkan Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan di 2020

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat Koordinasi Nasional BNPB
Sumber :
  • Twitter BNPB

VIVA – Di Indonesia, dalam musim hujan, bencana yang biasanya melanda adalah banjir dan longsor. Sementara itu, jika kekeringan, bencana kebakaran hutan dan lahan pun terjadi. Presiden Joko Widodo mengatakan, bencana ini rutin terjadi setiap tahunnya.

Megawati Muncul di Pameran Seni Butet, Pakar: Itu Pernyataan Politik yang Paling Keras!

Meski kini masih musim hujan, namun menurut Jokowi, tidak lama lagi akan memasuki musim kemarau. Ia mengingatkan, akan ada ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Paling rawan adalah wilayah Sumatera. Kepala Negara, bahkan mencontohkan, di beberapa bagian Aceh, sudah terlihat titik api.

"Setiap musim kemarau pasti ada yang namanya karhutla, lahan gambut. Hati-hati dengan ini. Kita sudah masuk ke musim kemarau di Aceh dan Riau. Sudah ada titik api," kata Presiden Jokowi, dalam pengarahan di Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seluruh Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat, Selasa 4 Februari 2020.

Kata Jokowi soal 38 Negara Dukung Keanggotaan Indonesia di OECD

Pada 2015, kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. dianggap yang paling parah. Kabut, bahkan mengancam negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Kebakaran hutan yang terus terjadi, menurut Jokowi, karena titik api yang mulai muncul tidak langsung ditangani.

"Begitu ada api, muncul satu tolong segera dipadamkan. Mumpung masih satu, jangan sampai jadi dua atau tiga," kata Presiden Jokowi.

Jokowi Bocorkan Kriteria Pansel Capim KPK

Kebakaran hutan dan lahan, jelas dia, bukan saja persoalan rusaknya ekosistem hutan. Tetapi, banyak kerugian-kerugian lain yang didapat jika tidak mengantisipasi kebakaran sedari dini.

Jokowi mencontohkan Australia. Saat ini, negara yang terkenal dengan Kanguru itu kewalahan dalam memadamkan api yang melahap hutan mereka. Bahkan, kebakaran itu terus melebar, dan semakin susah untuk ditanggulangi.

"Sudah capai enam juta hektare (lahan terbakar). Kehilangan 500 juta hewan, fauna yang mereka miliki. Bencana bukan hanya urusan ekonomi, tetapi bisa ke mana-mana," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (asp)

Mantan Dirkrimum Polda Metro Jaya Brigjen Pol Hengki Haryadi

10 Jenderal Lulusan Akpol 1996, Ada Petinggi Intel hingga Eks Ajudan Jokowi

Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 Batalyon Wira Satya tercatat sudah mencetak setidaknya 10 jenderal polisi yang menduduki berbagai posisi strategis.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024