Bandara Djalaluddin Gorontalo Bersiap Layani Penerbangan Haji

VIVA – Bandara Djalaluddin, Gorontalo bersiap untuk melayani penerbangan haji. Hal ini disebut sesuai dengan keinginan Pemerintah Provinsi agar bandara ini bisa untuk melayani penerbangan haji.

Terpopuler: 'Kampung Maling' di Google Maps, Masyarakat Adat Ancam Razia Kos-kosan Tempat LGBT

Kepala Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Kelas I Djalaluddin, Gorontalo, Ben Adi Surya mengatakan, pihaknya tengah melakukan sejumlah persiapan. Diharapkan, hal tersebut dapat terselesaikan pada tahun 2023 atau 2024 mendatang. 

"Kami akan seoptimal mungkin mendukung rencana Pemprov Gorontalo tersebut. Dan saat ini kami tengah melakukan review masterplan Bandara Djalaludduin jika sudah fix nanti kami akan mengajukan perizinan ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian Agama," kata Ben dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu 18 Maret 2020.

Butuh Rp120 Juta Jika Ingin Tenda Mewah Seperti Jamaah Haji Korea di Mina

Untuk menjadi embarkasi haji, lanjut dia, maka bandara Djalaluddin harus ditingkatkan statusnya menjadi bandara internasional. Langkah awal yang dilakukan adalah memperpanjang landasan dari 2500 x 45 meter menjadi 2800 x 45 meter.

Menurutnya, jika dilihat secara infrastruktur, bandara tersebut sudah siap. Hal ini dapat dilihat dari kapasitas terminal yang sudah cukup mumpuni dengan kategori layak kapasitas 3000 orang. 

Bikin Merinding, Momen Aurel Hermansyah Cium Hajar Aswad

"Jika nanti diresmikan penerbangan internasional maka akan dibangun terminal baru, yang khusus untuk melayani penumpang internasional yang berada disamping terminal yang saat ini beroperasi," katanya. 

Ia juga menjelaskan bahwa Bandara Djalaluddin yang di bangun tahun 2014 ini merupakan keinginan dari Pemprov Gorontalo karena pada tahun 2001 telah menjadi Provinsi. Tidak dipungkiri jika Pemprov memiliki sumbangan besar dalam terwujudnya bandara ini. Lahan dibebaskan menggunakan anggaran Pemprov. 

"Untuk saat ini Bandara Gorontalo melayani penerbangan dari dan ke Jakarta, Makassar, Manado dan untuk satu hari ada 14 penerbangan mendarat dan terbang dengan jumlah penumpang sehari 1.200 orang," tutur dia. 

Sementara itu, Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado, Marulitua Edison Saragih mengatakan, potensi Bandara Djalaluddin sangat bagus, di mana Pemprov sangat mendukung sekali keberadaan bandara ini, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. 

Saat ini, Otoritas Bandara yang menaungi Bandar Udara Djalaluddin mengharapkan pihak maskapai dapat menambah rute-rutenya ke Gorontalo agar dapat mendorong sektor pariwisata dan kargo sehingga perekonomian dapat bergerak di daerah tersebut.

Pada tahun 2019, jumlah penumpang di Bandara Djalaluddin telah mencapai sebanyak 480.000 orang per tahun. "Walaupun di awal tahun ini terjadi penurunan jumlah penumpang akibat low season diharapkan pada musim liburan mendatang akan makin banyak lagi masyarakat yang berkunjung ke Gorontalo sehingga mendongkrak secara keseluruhan jumlah penumpang di Bandara Djalaluddin," katanya. 

Edison juga mengatakan, gedung terminal di bandara yang terdiri dari dua lantai itu seluas 11.865 meter persegi, dan mampu menampung penumpang dan penjemput sejumlah 2.500 orang. Luasnya terminal kali ini, sudah 10 kali lebih besar dari kapasitas sebelumnya yang sudah sesak jika diduduki 250 orang. Terminal ini juga dilengkapi dengan dua buah garbarata sehingga semakin memudahkan penumpang menaiki pesawat.

Tantowi Yahya bertemu malaikat

Cerita Haru Tantowi Yahya Bertemu Malaikat saat di Raudhah

Begini cerita pengalaman spiritual Tantowi Yahya bertemu malaikat saat berada di Masjid Nabawi yang menjelma sebagai sosok misterius dan memberikan pertolongan di waktu

img_title
VIVA.co.id
17 Juni 2024