Logo ABC

Tingkat Kematian Corona Indonesia Tertinggi di Dunia, Kemana Arahnya?

Dalam masa krisis itulah, baik pemerintah maupun masyarakat sama-sama memegang kendali intervensi untuk bisa membalikkan keadaan melalui banyak hal, misalnya "social distancing".

"Ibarat mobil yang sedang melaju kencang, critical period ini adalah waktu di mana kita harus menginjak rem."

"Remnya bisa apa saja, tapi yang jelas harus dilakukan dengan cepat oleh pemerintah dan rakyat,"kata Johny.

Johny juga menganalisis "fatality rate" Indonesia dalam kasus pandemi corona.

Indonesia sekarang memiliki fatality rate 9,3 persen dari wabah corona, tertinggi di dunia, setelah jumlah kematian meningkat hingga akhir pekan lalu, menjadi 48 kasus dari total 514 kasus yang terkonfirmasi.

"Tingginya fatality rate ini merupakan indikasi bahwa sebenarnya yang terinfeksi lebih banyak dari angka yang dilaporkan," kata Johny.

"Salah satu indikasi yang membuktikannya adalah adanya kasus di mana orang dalam kasus dalam pengawasan kemudian meninggal dan baru diketahui positif corona setelah meninggal," tambah Johny.

Argumen Johny ini mengingatkan kita juga pada beberapa kasus COVID-19 yang sempat tidak terdeteksi pada beberapa kasus, misalnya di Cianjur dan Denpasar.

Jenazah Bule
Seorang turis asing di Bali ditemukan tewas di motornya, belakangan diketahui positif COVID-19

Supplied: Liputan6.com

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah Denpasar, Ketut Sudartana, akhirnya membenarkan penyebab kematian seorang wisatawan asing, yang ditemukan tewas di atas motor, hari Minggu (15/03).

"Ya, PCR confirm Covid-19," ujarnya, Sabtu (21/3/2020).

Padahal, sebelumnya Gubernur Bali, Wayan Koster membantahnya dan mengatakan penyebabnya adalah minuman keras jenis tuak.

"Itu tidak ada kaitan dengan Corona (Covid-19). Itu sebelumnya, saya dapat fotonya, ternyata habis minum tuak. Mungkin pening jalannya, di sepeda motor jatuh. Orang teledor dikaitkan dengan Corona (Covid-19)," kata Koster saat memberikan keterangan resmi di rumah dinasnya pada Senin (16/3/2020).

Ini bukan pertama kalinya pemerintah tergesa-gesa memberi keterangan yang di kemudian hari terbukti salah.

Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya mengakui pasien yang meninggal di Cianjur positif COVID-19.

Supplied: Humas Pemprov Bandung