Logo ABC

Tingkat Kematian Corona Indonesia Tertinggi di Dunia, Kemana Arahnya?

Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan, kemungkinan terdapat lebih dari 2.000 orang yang akan mengikuti rapid test tersebut.

"Kan jumlah anggota dewan 575 kalau kali 4 saja (total anggota keluarga), rata-rata sekitar di atas 2.000 keseluruhan dengan pembantu dan driver mungkin," kata Indra, Senin (23/03).

Korban terus bertambah, termasuk petugas medis

Sampai hari Senin (23/03) jumlah kasus positif corona di Indonesia tercatat sebanyak 579 kasus.

Dari jumlah tersebut, 30 orang dinyatakan sembuh sementara 49 lainnya meninggal dunia.

IG IDI
Unggahan IDI tentang enam orang dokter yang gugur karena wabah COVID-19.

Supplied: Instagram Ikatan Dokter Indonesia

Dari 48 kasus yang meninggal dunia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat lima orang di antaranya berprofesi sebagai dokter.

"IDI berduka cita yang amat dalam atas berpulangnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban Pandemi Covid-19."

Demikian keterangan dalam unggahan foto enam dokter di akun media sosial instagram milik IDI.

Enam dokter itu adalah, Hadio Ali, Djoko Judodjoko, Laurentius, Adi Mirsaputra, Ucok Martin, dan Toni D. Silitonga

Dari enam dokter tersebut, diketahui lima orang dokter meninggal dunia karena COVID-19, sementara dr Toni Silitonga karena serangan jantung akibat kelelahan dalam menangani kasus COVID-19 di Jawa Barat.

Menurut Sekjen IDI Adib Khumaidi, salah satu faktor lain yang menjadi sebab kematian dokter IDI diduga karena kurangnya jumlah Alat Pelindung Diri (APD), apalagi sekarang persediannya sangat minim.

Kelengkapan APD ini, menurut Adib, harus diperhatikan bukan saja untuk rumah sakit rujukan, karena dokter di rumah sakit bukan rujukan juga mungkin menghadapi pasien positif corona.

"APD yang kurang itu bukan karena dia merawat pasien di rumah sakit rujukan saja, tapi di rumah sakit lainnya, " kata Adib seperti yang dilansir CNN Indonesia (22/03).

"Sebelum dirujuk rumah sakit rujukan itu kan kita sudah berhadapan dengan pasien, yang bisa saja dia positif," tambahnya.

Selain lima orang dokter yang meninggal dunia, IDI menyebut sebanyak 32 tenaga kesehatan lainnya juga terpapar COVID-19 akibat merawat pasien.