Selama Panik Virus Corona, Aliran Modal Asing Keluar RI Rp140 Triliun

Ilustasi uang dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

VIVA – Bank Indonesia mencatat, aliran modal asing yang keluar dari Indonesia hingga 26 Maret 2020 mencapai net Rp140,13 triliun secara tahun berjalan atau year to date (ytd). Naik cukup tinggi dari 23 Maret 2020 yang sebanyak Rp125,2 triliun.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko menjabarkan, aliran modal asing yang keluar selama 23-26 Maret 2020, mencapai Rp9,93 triliun, dengan net jual di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp10 triliun dan di pasar saham sebesar Rp7 miliar. 

"Selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat net jual Rp140,13 triliun (termasuk data crossing saham), terutama dikontribusi dari pasar SBN," kata dia seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 27 Januari 2020.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Di sisi lain, BI juga mencatat kepanikan di pasar keuangan mulai mereda. Itu tergambar dari Premi Currency Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke 181 basis poin per 26 Maret 2020 dari 239 basis poin per 20 Maret 2020.

Akibatnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami penguatan hingga perdagangan hari ini, di mana pagi tadi, rupiah dibuka menguat di level di Rp16.100 per dolar AS. CDS sendiri merupakan indikator kerentanan pasar uang yang menggambarkan kondisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

"BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar. Untuk itu, BI terus meningkatkan intensitas stabilisasi di pasar DNDF (Domestic Non Deliverable Forward), pasar spot, dan pembelian SBN dari pasar sekunder," tegasnya.

Sebagai informasi, pada Kamis, 26 Maret 2020, rupiah ditutup melemah di Rp16.275 per dolar AS, imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke 7,99 persen. Adapun indeks dolar atau DXY melemah ke level 99,35 dan Yield US Treasury Note 10 tahun naik ke level 0,867 persen.

Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024