Logo BBC

Virus Corona: Bantuan Ekonomi Pemerintah 'Kurang dan Perlu Diperluas'

"Suami kadang nguli bangunan, itu aja. Tadinya sih buka warung, warung kopi gitu, ditutup kemarin, kita gak ada pendapatan apa-apa," kata warga RT 03/RW 05 Kelurahan Petukangan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan tersebut.

"Biasanya kan kita buka kalau malam, [tapi sekarang] kan banyak patroli. Kan kadang banyak orang ngopi, tapi Satpol PP bilang gak boleh kumpul-kumpul, jadi ditutup dulu, sudah hampir tiga minggu."

Dengan ditutupnya warung kopi ini, Deri kehilangan pendapatan yang bisa mencapai Rp3.000.000 per bulan.

Selain itu, suami Deri juga bekerja sebagai seniman Palang Pintu, sebuah tradisi asli Betawi. Namun anjuran penjarakan fisik alias physical distancing membuat kelompoknya tidak dibolehkan memainkan atraksi di tempat umum untuk menghindari penumpukan masyarakat di satu tempat.

"Ini musibah, tapi memang ngaruh banget, keadaan begini [membuat saya] bingung, kita makan apa, kita stres, bingung kita mikirnya," katanya. "Bocah juga di rumah melulu, karena di-lockdown, kan. Yang biasanya masak segini, jadi nambah, banyak pengeluarannya sebenarnya karena [anak-anak] di rumah kan harus ngemil-ngemil."

Listrik 900 VA `perlu dibebaskan`

Salah satu relaksasi lain yang diberikan pemerintah adalah pembebasan biaya listrik untuk 24 juta pelanggan listrik 450VA dan diskon 50% untuk 7 juta pelanggan listrik 900VA bersubsidi.