Logo BBC

Virus Corona: Bantuan Ekonomi Pemerintah 'Kurang dan Perlu Diperluas'

"Apalagi dalam kondisi sekarang, supaya menggerakkan [ekonomi], untuk golongan menengah ke bawah biar survive, dan biaya hidupnya kurang dari pengeluaran BBM, demikian pula dengan [golongan] menengah atas karena mereka mengonsumsi BBM yang tidak disubsidi."

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 diperkirakan akan lebih rendah dari tahun lalu lantaran ekonomi yang lesu akibat wabah virus corona. Bank Dunia, contohnya, pada Selasa (31/03) memprediksi ekonomi Indonesia tahun ini hanya tumbuh 2,1%.

Sementara itu, Bank Indonesia mengubah proyeksi pertumbuhannya dari 5,0-5,4% tahun 2020 menjadi 4,2-4,6%. Sedangkan Center of Reform on Economics memprediksi ekonomi Indonesia antara menyusut 2% atau hanya tumbuh 2%.

Salah satu alasan mengapa ekonomi Indonesia bisa kontraksi tahun ini adalah lantaran daya beli masyarakat menjelang lebaran yang diperkirakan lesu.

Banyak perusahaan swasta yang tutup atau gulung tikar sehingga mereka tidak bisa membayarkan tunjangan hari raya (THR) karyawannya.

"Biasanya jelang lebaran kan masyarakat mengharapkan THR, biasanya kan ini menstimulasi konsumsi, yang juga menggerakkan industri barang dan jasa, termasuk ritel, transportasi dan sebagainya. Ini perlu diwaspadai karena sebagian [perusahaan] swasta akan kesulitan dalam bayar THR dalam kondisi seperti ini," kata Mohamad.

"Karena banyak yang tutup, banyak juga yang gulung tikar. Ini yg perlu diantisipasi juga."