JK Ungkap Cara Perbaiki Ekonomi karena Corona Beda dengan Krisis 1998

Jusuf Kalla, Mantan Wakil Presiden RI
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla menyebut cara membenahi ekonomi Tanah Air dampak virus corona atau covid-19 beda dengan cara membenahi ekonomi Indonesia saat krisis 1998. Sebab, saat krisis 1998 masih bisa dibantu negara lain, tapi kalau sekarang semua negara juga mengalami nasib serupa karena corona.

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Kadin Sebut PR Pemerintah 10 Tahun ke Depan Jauh Lebih Berat

"Beda dengan 98 kita susah tapi bisa minta bantuan di luar. Sekarang, mau minta bagaimana. Kekuatan dalam terakhir kita harus dikeluarkan, semua harus berkorban," kata dia dalam ILC tvOne, Selasa 21 April 2020.

APBN menurutnya harus dihemat. Semisal pengurangan anggaran belanja pembangunan. Sebab, pemerintah saat ini kurang pendapatannya, tapi pengeluarannya harus banyak. Ketua Umum PMI itu menyebut mungkin saat ini adalah bencana yang terbesar di Indonesia.

13 Negara Muslim Terkaya di Dunia, Peringkat Indonesia Mencengangkan!

"Hari ini kita selesaikan sebabnya dan akibatnya," kata dia.

Maka dari itu, JK minta masyarakat bisa membantu dengan cara tetap di rumah dan mengikuti semua imbauan pemerintah saat ini. Menurut JK ekonomi bisa diperbaiki, tapi jiwa manusia yang hilang tak bisa diperbaiki.

Cek Fakta: Prabowo Sebut Indonesia Jadi Negara Panutan di Afrika

"Kita bersatu selesaikan masalah (corona). Makin cepat (diselesaikan) ekonomi (juga) cepat terbaiki" ucap dia lagi.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Airlangga Pede Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh di Atas 5 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto optimistis ekonomi RI pada kuartal I-2024 akan tumbuh di atas 5 persen.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024