Logo BBC

Flu Spanyol Seabad Lalu: Dalam 2 Tahun Tewaskan 50 Juta Jiwa

Para siswi di Jepang menggunakan masker dalam perjalanan ke sekolah pada tahun 1920.-Getty Images
Para siswi di Jepang menggunakan masker dalam perjalanan ke sekolah pada tahun 1920.-Getty Images
Sumber :
  • bbc

Sistem perawatan kesehatan universal belum ada. Bahkan di negara-negara kaya, sanitasi umum masih merupakan suatu kemewahan.

"Di negara-negara industri, sebagian besar dokter bekerja untuk diri mereka sendiri atau didanai oleh badan amal atau lembaga keagamaan, dan banyak orang tidak memiliki akses sama sekali," kata Laura Spinney, penulis sains dan penulis buku `Pale Rider: The Spanish Flu of 1918 and How it Changed the World`.

Lebih muda dan lebih miskin

flu, pandemi, flu spanyol, virus corona
Getty Images
Kampanye rumah sakit ketika terjadi pandemi flu Spanyol

Flu Spanyol menyerang dalam cara yang belum pernah disaksikan sebelumnya terkait dengan wabah flu, misalnya jika dibandingkan dengan pandemi 1889-1890 yang membuat lebih satu juta orang meninggal di dunia.

Korban terparah pada kelompok umur 20 sampai 40 tahun. Pria juga lebih banyak yang menjadi korban.

Penyakit ini juga lebih menyerang negara-negara miskin.

Kajian tahun 2020 yang dilakukan seorang peneliti Harvard University, Frank Barro memperkirakan sekitar 0,5% penduduk AS meninggal, sementara di India 5,2% penduduknya meninggal.

Wanita pekerja

flu, flu spanyol, pandemi, virus corona, Woman at an assembly line in a UK factory in the 1920s
Getty Images
Kematian kaum pria dalam Perang Dunia I dan pandemi flu Spanyol membuat perempuan lebih mudah mendapatkan pekerjaan

Wabah flu Spanyol tidak mengubah masyarakat secara besar-besaran, tetapi pandemi ini tetap mengguncang keseimbangan gender di sejumlah negara.

Peneliti Texas A&M University, Christine Blackburn menemukan kekurangan tenaga kerja di AS membuka jalan bagi kaum perempuan.