VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyerahkan enam proyek berkapasitas besar yang menjadi porsinya di proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) tahap kedua kepada pihak swasta.
"Ada enam proyek pembangkit tahap kedua yang menjadi porsi PLN akan diserahkan kepada swasta," kata Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) J Purwono di Jakarta, Rabu 10 Maret 2010.
Purwono menjelaskan, alasan PLN mengurangi porsinya tersebut karena ingin fokus pada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berskala kecil dan pembangkit di luar panas bumi. "Kami akan panggil PLN dulu untuk minta keterangan," ujar dia.
Dia melanjutkan, dengan porsi yang sudah ditetapkan antara PLN dan swasta tersebut, Peraturan Menteri (Permen) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.02/2010 terkait tentang Daftar Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara, dan Gas kemungkinan akan direvisi.
Dalam Permen No.02/2010 disebutkan 14 proyek transmisi yang dikerjakan PLN dan 35 proyek lainnya oleh independent power producer (IPP).
Permen menyebutkan total daya pembangkit 10.000 MW tahap kedua mencapai 10.153 MW.
Sebesar 5.118 MW dari 10.153 MW berada di 21 lokasi dibangun PLN dan sisanya 5.035 MW di 72 lokasi dikerjakan perusahaan swasta (IPP).
Perinciannya, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 3.977 MW (39 persen) di 44 lokasi, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 1.204 MW (12 persen) di tiga lokasi, pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) 1.660 MW (16 persen) di empat lokasi, dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 3.312 MW (33 persen) di 42 lokasi.
Ke-21 lokasi proyek pembangkit yang dibangun PLN adalah PLTP Tangkuban Perahu I berkapasitas 2 x 55 MW di Jabar, PLTP Kamojang Unit 5 (1 x 40 MW), dan Unit 6 (1 x 60 MW) di Jabar.
Selanjutnya, terdapat PLTP Ijen berkapasitas 2 x 55 di Jatim, PLTP Iyang Argopuro 1 x 55 MW di Jatim, PLTP Wilis/Ngebel 3 x 55 MW di Jatim, PLTP Sungai Penuh 2 x 55 MW di Jambi, PLTP Hululais 2 x 55 MW di Bengkulu, PLTP Kotamagu 1 dan 2 (2 x 20 MW) di Sulut, PLTP Kotamagu 3 dan 4 (2 x 20 MW) di Sulut, PLTP Sembalun (2 x 10 MW) di NTB, dan PLTP Tulehu (2 x 10 MW) di Maluku.
Sementara itu, terdapat PLTA Upper Cisokan berkapasitas 4 x 250 MW di Jabar, PLTA Asahan 3 (2 x 87) di Sumut, PLTP Indramayu (1 x 1.000 MW) di Jabar, PLTU Pangkalan Susu 3 dan 4 (2 x 200 MW) di Sumut, PLTU Sampit (2 x 25 MW) di Kalteng, dan PLTU Kotabaru (2 x 7 MW) di Kalsel.
Pembangkit lainnya adalah PLTU Parit Baru 2 x 50 MW di Kalbar, PLTU Takalar (2 x 100 MW) di Sulsel, PLTG Kaltim (2 x 50 MW) di Kaltim, PLTGU Muara Tawar Add-On 2,3 dan 4 (1 x 150 MW) serta (3 x 350 MW) di Jabar.
Sedangkan 72 proyek yang dikerjakan IPP di antaranya PLTP Rawa Dano 1 x 110 MW di Banten, PLTP Cibuni (1 x 10 MW) di Jabar, PLTP Cisolok-Cisukarame (1 x 50 MW) di Jabar, PLTP Sarulla 1 (3 x 110 MW), dan Sarulla 2 (2 x 55 MW) di Sumut.
Terdapat pula PLTP Ulubelu 3 dan 4 (2 x 55 MW) di Lampung dan PLTP Lahendong 5 dan 6 (2 x 20 MW) di Sulut.
Selain itu, PLTU Bali Timur (2 x 100 MW) di Bali, PLTU Madura (1 x 400 MW) di Jatim, PLTU Kaltim (2 x 100 MW) di Kaltim, PLTU Kalsel (2 x 100 MW) di Kalsel, PLTU Bangkanai (1 x 120 MW) di Kalteng, dan PLTGU Senoro (2 x 120 MW).
arinto.wibowo@vivanews.com
VIVA.co.id
30 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Beberapa karyanya yang paling terkenal termasuk Queen of Tears, It’s Okay to Not Be Okay, My Love from the Star, dan banyak lagi. Yuk cek daftar serial top Kim Soo Hyun
Frankly Speaking sangat unik dan mengangkat tema masyarakat tertentu. Song Ki Baek, karakter yang menjadi latar cerita ini, adalah seorang pria lajang berusia 33 tahun
Mengenal Tokoh Pendidikan Muhammadiyah asal Sumenep
Siap
38 menit lalu
Bagi warga Muhammadiyah, Muhammad Saleh Werdisastro bukan hanya sekadar nama. Pengorbanannya ketika hidup, dijawab dengan keabadian dan keharuman sosoknya hingga kini.
INFO HAJI 2O24: Upaya Pelindungan Jemaah Haji Indonesia, dari Syarat Istitaah Hingga Senam Haji
Wisata
40 menit lalu
Tahun 2024 ini, Kementerian Agama RI kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Langkah ini dibuat, karena data dari Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu.
Selengkapnya
Isu Terkini