Menghitung Masa Subur

VIVAnews - Berniat punya anak dalam waktu dekat? Sebelum berkonsultasi ke dokter, ada baiknya Anda dan suami mencoba sistem kalender atau metode menghitung masa subur lain. Tak ada salahnya, Anda dan suami lebih ‘aktif’ bercinta pada masa subur ini.

Sedangkan, bagi Anda yang ingin menunda punya anak juga bisa mempraktekkan metode ini. Terutama, bila Anda masih bingung memilih alat kontrasepsi yang sesuai. Atau, Anda dan pasangan malah enggan memakai alat-alat kontrasepsi. Cara ini bisa dibilang lebih alami.

Ada tiga cara yang umum dipakai pasangan suami istri untuk menentukan masa subur pada wanita.

Etenia Croft Rilis Lagu Anak-anak 'Sahabat', Tandai Perjalanan Karier di Dunia Musik

Pertama, mengukur temperatur basal tubuh dengan menggunakan termometer yang diletakkan di bawah lidah, pada pagi hari sebelum beranjak dari tempat tidur.

Suhu biasanya berkisar antara 36 derajat Celcius. Bila ada ovulasi (telur matang yang dikeluarkan), suhu basal tubuh dapat melonjak satu hingga satu setengah dari suhu biasanya. Untuk itu, buatlah catatan harian dari suhu basal tubuh Anda.

Cara kedua lebih sulit dan memerlukan latihan serta kejelian Anda, yaitu melihat sifat mukus (lendir) dari leher rahim. Cara persisnya perlu ditanyakan langsung kepada seorang dokter ahli kandungan.

Ketiga adalah cara yang lazim disebut sebagai sistem kalender. Anda bisa saja menganut cara ini, asalkan siklus menstruasi Anda teratur. Hal ini bisa diketahui dari tanggal tiap hari pertama haid.

Masa subur (ovulasi) datang kira-kira 14 hari setelah haid hari pertama, untuk Anda yang memiliki siklus haid 28 hari. Berhubung usia sel telur antara 2-3 hari dan kemungkinan hidup sperma 2-5 hari sesudah berada dalam liang vagina, maka 5 hari sebelum dan 3 hari sesudah tanggal tersebut, juga disebut sebagai masa subur. Jika tidak ingin hamil, Anda harus menghindari tanggal tersebut.

Namun, cara ini kurang aman bagi Anda yang ingin menunda punya momongan. Jadi, disarankan agar pasangan yang menganut cara ini perlu menggabungkannya dengan cara KB yang lain. Misalnya penggunaan kondom, terutama pada masa subur. Masa subur adalah masa yang perlu dihindari untuk mencegah kehamilan. Pasalnya,  pada masa inilah umumnya wanita mengalami peningkatan gairah.
   
Lantas, apakah pria juga mempunyai masa subur? Pada pria, kesuburan berlaku setiap saat, sejak pria tersebut mengalami masa puber dan menetap hingga usia lanjut. Kesuburan pria ditentukan oleh jumlah sperma yang subur, yang berarti jumlah sperma yang hidup dan tidak cacat pada setiap ejakulasi.

Cak Imin: Masuk atau Tidak Lihat di 20 Oktober, Akan Terlihat Koalisi Sesungguhnya
Ilustrasi penis.

Terpopuler: 5 Hal Wajib Dipersiapkan Saat Beribadah di Tanah Suci, 5 Hidangan Sup Terbaik di Dunia

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Lifestyle VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Minggu 5 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024