Bahas Risiko Bisnis Keramik, BI Usulkan Pokja

Keramik Batik Iwan Tirta
Sumber :
  • VIVAnews/Irma Kurniati

VIVAnews - Bank Indonesia (BI) mengusulkan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) khusus membahas risiko bisnis di sektor industri keramik. Pokja tersebut nantinya beranggotakan perwakilan dari BI, perbankan, dan pelaku industri keramik.

"Jangan-jangan, karena kami (perbankan) tidak bisa berhitung, risiko dihitung tinggi-tinggi," kata Pjs Gubernur BI Darmin Nasution dalam konferensi pers bertajuk workshop dunia usaha di Gedung BI, Jakarta, Kamis 6 Mei 2010.

Darmin memahami keragu-raguan perbankan nasional dalam memberikan pinjaman kepada industri keramik. Sebab, perbankan selama ini menilai risiko usaha berupa ketidakpastian pasokan gas, masih menjadi pertimbangan dalam memberikan pinjaman.

Namun, BI meyakini tidak semua kalangan perbankan menghitung risiko usaha di sektor industri keramik dengan cermat.

Pengalaman Langka Maman Abdurrahman Main Bareng Sang Putra di Persija Jakarta

"Risk management bank kita belum terlalu hebat," kata dia seraya mengharapkan risiko usaha tersebut menghitung cost of fund, overhead cost, dan tentu saja risiko usaha.

"Tidak berarti kami mau manipulasi karena sesuatu yang manipulatif tidak akan pernah sustainable," ujar Darmin.

Sementara itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku pasokan gas sebelumnya masih menjadi persoalan bagi perbankan dalam memberikan pinjaman.

Namun seiring waktu, persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan tercapainya komitmen dari produsen gas nasional. (art)

antique.putra@vivanews.com

Kuartal I-2024, Laba Bersih Energi Mega Persada Naik Jadi US$17,6 Juta
Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Terpopuler: SYL Bayar Biduan Pakai Uang Korupsi, Jokowi Down dan Tangerang Banjir

Sejumlah berita di Kanal News VIVA masuk dalam jajaran berita terpopuler, salah satunya berita mengenai Eks Mentan SYL yang membayar biduan pakai uang hasil korupsi.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024