BBM Turun Lagi

Inflasi 2009 Bakal Turun Jadi 8,5 persen

VIVAnews - Kendati dinilai sebagai politik windows dressing, penurunan bahan bakar minyak (BBM) akan sedikit memberikan rasa lega kepada masyarakat. Sebab, sebagai hasilnya diperkirakan penurunan BBM itu akan menurunkan inflasi 8-8,5 persen.

Sang Istri Diduga Selingkuh dengan Pastor, Suami: Dia dan Romo Tidur dalam Satu Selimut

"Harga minyak sekarang paling rendah dalam empat tahun terakhir. Selisih subsidi dan penerimaannya besar. Selain itu, harga BBM premium idealnya bisa menyentuh harga Rp 3.500-4.000 per liter pada 2009," ujar pengamat ekonomi, Drajad Wibowo di sela sidang Komisi Komisi Keuangan dan Perbankan DPR RI, 15 Desember 2008..

Drajad menyebutkan, penurunan BBM dalam negeri akhir tahun ini bisa menurunkan tingkat inflasi menjadi 8 hingga 8,5 persen pada 2009. Sebab, penurunan BBM bisa meningkatkan daya beli masyarakat. "Semester satu 2009, penurunan inflasi bisa mencapai 60 persen dari 8 persen," ujar anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR RI itu.

Namun, dia mengakui, tetap perlu dicermati angka inflasi yang berasal dari impor. Sebab, hampir banyak sekali produk yang memiliki import content. "Dari batik (pakaian) sampai makanan banyak impor, sehigga menyebabkan tingginya imported inflation," jelas Drajat.

Drajad menyarankan, mekanisme bagi hasil pemerintah dengan pemerintah daerah diatur lebih baik, sehingga selisih subsidi dan penerimaan bisa dirasakan.

Mesir Buka-bukaan Ada Proposal Baru soal Gencatan Senjata di Gaza

Berapa pun harga BBM, Drajad melanjutkan, kewajiban subsidi pemerintah tetap berlaku berapa pun harga BBM. "Walau harga Rp 3.500-4.000 per liter, harus tetap ada subsidi meski satu persen karena itu amanah Undang-Undang Dasar," tegasnya.

Orang Kaya Versi Forbes 2012 Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto Disiapkan Lahan Investasi di IKN, Initip Gurita Bisnisnya

Sukanto Tanoto adalah pemilik Royal Golden Eagle (RHE), sebuah grup yang bergerak di bidang pulp dan kertas, minyak sawit, dan energi.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024