Deteksi Tumbuh Kembang Buah Hati Anda

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • inmagine

VIVAnews - Setiap orangtua pasti ingin tumbuh kembang buah hatinya berjalan sempurna. Namun bagaimana jika ada gangguan dalam tahapan proses tumbuh kembang si kecil?

Pemerintah Lakukan Ini Pasca Kecelakaan Maut Bus di Subang

Anda bisa mengetahuinya melalui program Kementrian Kesehatan yang dilakukan dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, yakni dengan kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK).

SDIDTK merupakan rangkaian kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang secara dini agar lebih mudah diintervensi serta memberikan konseling kepada keluarga  bagaimana cara menstimulasi tumbuh kembang anak.

Mantan Gubernur Maluku Utara Didakwa Terima Suap Rp 100 Miliar, Ditampung 27 Rekening

“Bila penyimpangan terlambat dideteksi, maka lebih sulit diintervensi dan akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak,” kata Direktur Kesehatan Anak, Ditjen Bina Kesmas, Kementrian Kesehatan, Fatni Sulani.

Program yang dilakukan selama 3 hari pada 13-15 Juli lalu ini telah menjalani pelayanan SDIDTK bagi 500 anak usia 0-6 tahun di Jakarta.

Menggali Potensi Energi dengan Lakukan Kolaborasi Strategis BRIN di Klungkung

Hasilnya, dari 476 anak yang diberi pelayanan SDIDTK, ditemukan 57 (11,9%) anak dengan kelainan tumbuh kembang. Adapun lima jenis kelainan tumbuh kembang yang paling banyak dijumpai adalah, Delayed Development (tumbuh kembang yang terlambat) sebanyak 22 anak, Global Delayed Development sebanyak 4 anak, gizi kurang sebayak 10 anak, Mikrochepali sebanyak 7 anak dan anak yang tidak mengalami kenaikan berat badan dalam beberapa bulan terakhir sebanyak 7 anak.

Kelainan tersebut bisa ditemukan dengan melakukan beberapa proses pemeriksaan mulai dari pengukuran lingkar kepala, ukuran tinggi badan dan memperhatikan beberapa deteksi dini penyimpangan sebagai berikut:

1.    Perhatikan Pertumbuhan, lihat status gizi anak apakah normal, kurang atau buruk, makrocephali dan mikrocephali.

2.    Perhatikan Perkembangannya, apakah mengalami kelemahan perkembangan, gangguan daya lihat dan daya dengar

3.    Perhatikan gangguan mental emosionalnya

4.    Autisme

5.    Perhatikan pula hiperaktivitas dan gangguan pemusatan perhatiannya.

“Semua ini bisa dilakukan, baik di lingkungan keluarga, di Posyandu, TK, TPA, Taman Penitipan Anak, POS PAUD, Kelompok bermain, Panti Asuhan atau di tempat-tempat sarana pelayanan kesehatan,” katanya lagi. 

Ayah dan Bunda, ayo segera lakukan SDIDTK agar proses tumbuh kembang anak bisa diketahui sejak dini. (umi)

Sekretaris Plt Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Rohmat Mulyana Sapdi

Peran Strategis 300 Ribu Guru Pendidikan Agama Islam di Indonesia

selama ini para guru PAI berinteraksi langsung dengan jutaan siswa di Indonesia dalam memberikan pendidikan keagamaan, karakter dan wawasan kebangsaan.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024