Survei ADB: Orang Asia Makin Makmur

Kepulangan Tim Jepang Disambut Hangat
Sumber :
  • AP Photo/Kyodo News

VIVAnews - Taraf hidup orang-orang Asia dalam beberapa tahun terakhir kian meningkat. Ini berkat meningkatnya jumlah warga yang mengalami peningkatan "status" dari keluarga miskin menjadi kelompok kelas menengah.

Demikian hasil survei dari Bank Pembangunan Asia, yang dipublikasikan Kamis 19 Agustus 2010. Menurut ADB, taraf hidup rata-rata rakyat di Asia semakin meningkat berkat semakin banyaknya kehadiran kaum kelas menengah.

"Bertambahnya jumlah kelas menengah memberi peluang yang besar bagi kawasan ini," demikian pernyataan tim riset di laman resmi ADB, yang bermarkas di Manila, Filipina. Menurut ADB, kelas menengah adalah mereka yang mampu membelanjakan uang antara US$2 hingga US$20 per hari.

Pada 2008, jumlah kelas menengah di Asia naik menjadi 56 persen dari total populasi, atau mendekati 1,9 miliar. Pada 1990, peningkatan jumlah kelas menengah hanya 21 persen dari total populasi.

China menjadi penyumbang terbesar atas bertambahnya kaum kelas menengah, yaitu sebanyak 800 juta jiwa selama periode 1990-2008, atau sekitar 63 persen dari total populasinya. India pun turut menyumbang bertambahnya kaum kelas menengah, yaitu sebanyak 274 jiwa atau sekitar seperempat dari total populasi. 

Selama 1990-2008 daya belanja di Asia naik hampir tiga kali lipat ketimbang kenaikan marginal di kawasan-kawasan lain - termasuk di negara-negara maju. 

Maka, nilai belanja konsumsi di negara-negara berkembang Asia kini hanya berada di bawah negara-negara maju. 

Menurut survei, konsumen di Asia pada 2008 membelanjakan uang mereka sebesar US$4,3 triliun (berdasarkan nilai dolar paritas daya beli 2005). Jumlah itu setara dengan sepertiga dari konsumsi negara-negara maju (OECD).

Maka, ADB berani memperkirakan bahwa pada 2030, nilai belanja konsumen di Asia bakal meningkat jadi US$32 triliun, atau sekitar 43 persen dari konsumsi dunia.

Survei ADB itu mengamati bagaimana kaum miskin di Asia berhasil naik status menjadi kelas menengah dan apa faktor-faktor yang membentuk kelas menengah di kawasan ini.

"Jumlah dan daya beli kaum kelas menengah di negara-negara berkembang Asia meningkat pesat. Ini akan menjadi bagian penting bagi keseimbangan ekonomi global," kata Kepala Ekonom ADB, Jong-Wha Lee.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang
Taspen.

Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) menegaskan komitemnnya terus mengoptimalkan peran Srikandi jadi penggerak finansial.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024