VIVAnews- Pergerakan rupiah pada hari ini diperkirakan masih akan bergerak di kisaran Rp 10.750-11.150 per dolar AS. Pasar masih menunggu perkembangan ekonomi global dan hasil pengumuman rapat dewan gubernur yang diharapkan adanya penurunan BI Rate.
Menurut pengamat pasar valas Farial Anwar, ada dua hal yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Pertama, momentum pergantian
kepemimpinan dari George Bush ke Barak Obama. Hal itu dikarenakan pasar akan menunggu kebijakan apa yang akan dilakukan Obama agar dapat direspon secara positif.
Faktor dalam negeri, yaitu hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang diharapkan dapat menurunkan BI Rate. Kebijakan itu dinilai akan membantu dunia usaha, dan sebagai antisipasi kredit macet sektor usaha. "Toh inflasi pada 2009 tidak akan sehebat 2008 karena harga minyak yang turun," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta Minggu 4 Januari 2009.
Menurutnya pembukaan bursa tidak terlalu mempengaruhi pergerakan rupiah. Namun jika memang bursa naik tinggi, maka hal itu bisa mempengaruhi sentimen positif bagi rupiah.
Sementara tekanan rupiah dinilai tidak sebesar dulu, sebelum Bank Indonesia memberlakukan aturan pembelian valas. Aturan itu dinilai mampu meredam aksi spekulasi rupiah, karena pemeblian dolar kini harus mempunyai underlying activity. Saat ini volume perdagangan merosot tajam, dari sekitar 1,5 miliar dolar AS- 2 miliar dolar AS, kini hanya menjadi ratusan juta dolar AS.
"Ini memudahkan BI untuk melakukan intervensi," katanya.
Pada Selasa 30 Desember 2008, rupiah ditutup menguat 300 poin di level 10.950/US$ atau menguat 2,66 persen.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Pada tahun 2021, nominal ini turun menjadi Rp 1,2 juta, mencerminkan perubahan kondisi dan kebutuhan. Namun, di tahun 2022, meskipun pandemi telah mulai mereda, kenaikan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) kembali memulai program Bantuan Subsidi Upah (BSU). Pada tahun itu, BSU memberikan bantuan satu kali sebesar Rp 600 ribu. Ini lebih
BSU mendapatkan dukungan pemerintah sebesar Rp 2,4 juta selama pandemi COVID-19 yang dimulai pada tahun 2020. Pada tahun 2021, nominal ini turun menjadi Rp 1,2 juta, men
Bocoran terbaru mengenai Vivo X Fold 3: Tiga kamera 50MP, Snapdragon 8 Gen 2, dan desain canggih. Vivo siap menggebrak pasar ponsel lipat!
Selengkapnya
Isu Terkini