Susno Beda Keterangan Asal Cek Pelawat

Berkas Susno Duadji Dilimpahkan ke Kejari
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Terdakwa korupsi dana pemilihan Pilkada Jawa Barat, Komisaris Jenderal Susno Duadji membantah pembelian 40 lembar travel check merupakan uang pemotongan dana hibah pilkada.

"Uang tersebut murni uang pribadi yang berasal dua bidang tanah seluas 1.919 meter persegi dan 1.922 meter persegi di Kartasura," kata Susno, ketika pemeriksaan sebagai terdakwa, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 10 Februari 2011.

Menurut Susno, dua bidang tanah tersebut, dibeli dengan harga Rp1,8 miliar. Namun Susno mengaku dirinya baru mendapat pembayaran sebesar Rp900 juta. "Sisanya belum lunas," kata dia.
Pembayaran uang tersebut, kata Susno, dilakukan di rumah dinas Susno di Bandung.

Ketika ditanya tujuan pembelian cek pelawat, Susno mengatakan, itu untuk kepentingan transaksinya. "Kalau saya masukkan ke bank lebih ribet. Kalau pake ATM saya harus datang ke ATM. Kalau transaksi ke bank saya harus ke bank," ujar dia. Menurut dia, dengan menggunakan travel cek jika bertransaksi dia bisa langsung menggunakannya.

Keterangan Susno ini berbeda dalam persidangan sebelumnya. Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri itu pernah mengakui bahwa uang pembelian travel check tersebut berasal dari penjualan tanah di Surabaya.

Susno mengatakan, travel check tersebut untuk tukar tambah tanah dengan Jhony Situwanda, di Ciapus Bogor, Jawa Barat.  Kemudian dua lembar untuk Hartato, kawan Susno dari Angkatan Darat yang membangun sistem internet di kantor Susno. Sementara sisanya, tiga puluh satu lembar dipinjam menantu Susno untuk membeli rumah. "Waktu itu dia butuh uang tunai dan itu sudah dibayar," kata dia

Susno juga membenarkan, telah memerintahkan Kepala Bidang Keuangan (kabidkeu) Polda Jabar, Maman Abdulrahman Pasya untuk membeli 40 lembar travel check tersebut di Bank Mandiri.

Mengenai pemotongan dana hibah, Susno mengaku tidak tahu menahu soal pemotongan dana untuk pengamanan Pilkada Jawa Barat itu. "Saya sudah melaksanakan fungsi saya sebagai kuasa pengguna anggaran untuk mengontrol," kata Susno.

Susno mengaku dirinya sudah memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengawasan terhadap pendistribusian dana hibah tersebut. "Saya perintahkan irwasda untuk melakukan pengawasan ke seluruh jajaran polda," ujarnya.

Dia juga mengaku telah memerintahkan fungsi profesi dan pengamanan (propam) untuk mengawasi pengaliran anggaran. "Saya juga perintahkan Kabidkeu untuk melakukan supervisi," jelasnya.

Susno mengaku tidak menerima laporan terkait adanya pemotongan dana hibah senilai Rp8 miliar itu. "Sehingga saya yakin tidak ada pemotongan," ujarnya.

Dia mengaku percaya penuh terhadap laporan anak buahnya. Menurutnya, hasil pemeriksaan anak buahnya tidak terdapat penyelewengan dalam pendistribusian dana tersebut. "Sehingga saya harus percaya sama siapa lagi," kata dia.

"Saya katakan kalau saya ingin saya nakal bodoh sekali uang dibagikan kemudian dipotong," ujar mantan Kapolda Jabar ini. menurutnya, dia bisa saja memotong terlebih dahulu baru mendistibusikannya ke daerah. "Saya itu terkenal dengan jangan setor saya," kata Susno. (sj)

Jubir Anies Sebut Pembubaran Timnas Amin Tak Jadi Digelar Hari Ini, Lalu Kapan?
Detik-detik Serangan Israel ke Iran (Doc: Fox News)

5 Fakta Tersembunyi Hubungan Iran dan Israel, Pernah Seharmonis Ini

Hubungan antara Iran dan Israel kini memburuk setelah keduanya saling melakukan serangan langsung. Eskalasi konflik ini meningkatkan kekhawatiran akan timbulnya konflik

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024