47% Diambil Penjamin, Saham Garuda Tak Laku?

Garuda Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Penjamin emisi PT Garuda Indonesia Tbk mengambil sisa saham yang tak terjual dalam penawaran umum perdana (IPO). Nilainya pun tak tanggung-tanggung, Rp2,25 triliun.

Dalam data di Bursa Efek Indonesia, saham yang diambil penjamin emisi mencapai 3,008 miliar saham, atau sekitar 47,5 persen dari saham yang ditawarkan. Dalam IPO ini, Garuda menawarkan 6,33 miliar saham dengan nilai Rp750. "Saham yang berhasil dipesan publik hanya 3,327 miliar," tulis data itu.

Apakah saham Garuda tak laku? Direktur Utama Danareksa Sekuritas Marciano Herman membantah. Menurut dia, ini sudah menjadi tugas penjamin emisi, yaitu membeli saham yang tak terjual. "Dan kami melihat prospek Garuda sangat bagus," katanya di Jakarta, Jumat 11 Februari 2011. "Kami hanya melaksanakan tugas, menyerap saham yang tak laku."

Mengenai harga saham yang turun saat perdagangan perdana, Marciano mengaku tak bisa memengaruhi pasar sekunder. "Semua dipengaruhi sentimen dan likuiditas," katanya.

Harga saham berkode GIAA ini jatuh pada perdagangan perdana. Pada menit awal, harga saham dibuka langsung turun 50 poin (-6,67 persen) menjadi Rp700 dari harga penawaran. Bahkan harga Garuda terus turun hingga Rp620 pada 3 menit pembukaan.

Berdasarkan data prospektus IPO saham Garuda, masing-masing underwriter itu memiliki porsi penjaminan sebanyak 1,74 miliar saham senilai Rp1,3 triliun atau sekitar 27,49 persen.

Pose Menyentuh Nagita Slavina Gendong Baby Lily di Tempat Tidur, Raffi Ahmad: Buah Hati

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas.

Pasca IPO, komposisi kepemilikan saham Garuda adalah pemerintah 69,14 persen, PT Angkasa Pura II (1,78 persen), PT Angkasa Pura I (1,1 persen), dan publik (27,98 persen). (umi)

Erupsi Gunung Ruang di Sitaro Sulut.

Gunung Ruang Erupsi dalam Hitungan Jam, PVMBG Harus Selalu Siaga

PVMBG akan menambah peralatan untuk memantau aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, karena erupsi dalam hitungan jam.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024