- Fanny Octavianus
VIVAnews - Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, bakal makin kebanjiran arus investasi dari luar negeri selama 2011. Aliran modal masuk ke negara berkembang sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai US$960 miliar atau Rp8.640 triliun atau meningkat dari perkiraan sebelumnya sebesar US$833 miliar.
"Dengan meningkatnya arus modal masuk, diharapkan dapat menjadi sumber dana murah bagi pemerintah dan perusahaan yang akan ekspansi tahun ini," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di kantor Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin, Jakarta, Kamis, 17 Februari 2011.
Bambang menjelaskan, melonjaknya perkiraan arus modal masuk ke negara
berkembang tersebut karena kondisi fundamental perekonomian yang semakin kuat, bertambahnya investor portofolio jangka panjang, serta likuiditas global yang terus melimpah.
"Kondisi perekonomian dunia menunjukkan kecenderungan yang positif. Apalagi, proyeksi pertumbuhan ekonomi 2011 bakal meningkat dari 4,2 persen menjadi 4,4 persen," kata Bambang.
Namun, Kemenkeu mengaku belum memiliki data mengenai berapa besar arus
modal asing yang akan masuk ke Indonesia. Pemerintah telah memproyeksikan investasi langsung asing tahun ini lebih tinggi dibandingkan dalam bentuk
portofolio.
"Ini kebalikan dari 2010. Artinya, cukup bagus karena investasi asing mulai kembali ke Indonesia," katanya.
Di tengah semakin membaiknya kondisi perekonomian dunia, menurut dia, pemerintah masih menghadapi sejumlah tantangan yang bisa menghambat target pertumbuhan ekonomi itu.
Salah satunya adalah kenaikan harga pangan dan meningkatnya harga minyak dunia yang diperkirakan memacu inflasi.
Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir
Indonesia U-23 vs Uzbekistan U-23 akan jadi sajian di semifinal Piala Asia U-23 2024. Duel kedua tim akan dilangsungkan di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Qatar.
