Penusukan Wartawan

Polda Papua Datangkan Ahli Sketsa Wajah

Banjir Ambarita, kontributor VIVAnews di Papua
Sumber :
  • Facebook Banjir Ambarita

VIVAnews - Minimnya saksi kasus penusukan jurnalis VIVAnews.com di Jayapura, Banjir Ambarita, membuat Kapolda Papua Irjen Pol, Bekto Suprapto, tidak kehabisan akal. Mantan Komandan Densus Antiteror Mabes Polri ini akan mendatangkan ahli sketsa wajah untuk mengenali langsung pelaku penusukan.

"Korban (Banjir Ambarita) mengaku ingat wajah pelaku. Ini akan menjadi poin penting, karena hanya Banjir yang menjadi saksi utama kasus ini. Kami akan segera minta keterangan Banjir, ciri ciri pelaku dan dibuat sketsanya," kata Irjen Pol Bekto saat bertemu dengan Anggota Dewan Pers Bekti Nugroho, VIVAnews.com dan Ketua AJI Papua Viktor Mambor di ruang kerjanya, Mapolda Papua, Jayapura, Jumat 13 Maret 2011.

Bekto berjanji akan mengusut tuntas kasus ini, meski aparatnya hingga saat ini belum menemukan titik terang. "Apapun motifnya, akan saya ingat. Poin pentingnya, Banjir mengingat jelas wajah pelaku," kata dia.

Saat ini pihaknya terus melakukan penyelidikan secara intensif di bawah kendali Kasatreskrim dan Kasintel Polda. Setiap hari, Bekto menerima laporan perkembangan kasus ini.

Terkuak, Ini Peran 5 Tersangka Barus Kasus Korupsi Timah

"Hasil penyelidikan memang masih gelap siapa pelakunya. Namun, kami akan berusaha keras menemukannya. Apapun motif penusukan juga akan kita ungkap, baik karena pemberitaan maupun persoalan pribadi," kata dia.

Bekto menambahkan, semua saksi sudah diperiksa, baik yang berada di sekitar lokasi kejadian hingga lokasi lainnya. "Kasus bom Bali pertama saja, kita berhasil membuat sketsa wajah yang sangat mirip. Kami berharap juga, nanti setelah Banjir sembuh bisa membantu mengenali pelaku dan kita buat sktsanya," katanya.

Terkait kasus ini, pagi tadi , puluhan jurnalis Papua menggelar aksi di Kantor DPRD Papua. Mereka mendesak ke anggota dewan ikut mendorong aparat kepolisian segera menuntaskan kasus Bram, panggilan akrab Banjir.

Aksi dimulai dari bunderan Yos Yudarso, depan kantor DPRD Papua. Setelah melakukan orasi, sekitar 50 jurnalis Papua menggelar aksi di halaman kantor DPRD dan diterima 9 anggota dewan.

Koordinator aksi Victor Mambor mengatakan, para jurnalis mendesak aparat kepolisian segera mengungkap kasus ini. "Kami menduga kasus ini terkait pemberitaan yang diungkap Bram, baik kasus amoral aparat kepolisian maupun dugaan kasus mafia tanah yang melibatkan dua pengusaha Jayapura," kata Viktor.

"Kita akan desak kapolda ungkap tuntas. Kasus bom Jakarta saja bisa terungkap, apalagi kasus kecil," kata Sekretaris Komisi A, Yulius Mikagoni.

Dewan berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas. "Kami menghendaki terungkap dan segera dibongkar. Kalau tidak bisa terungkap, kami curiga polisi yang terlibat," katanya.

Selain menggelar aksi damai menuntaskan kasus, para jurnalis juga menerima sumbangan uang dari masyarakat yang peduli kepada Banjir Ambarita. Selain masyarakat, sumbangan juga dari anggota dewan. "Jumlah dana terkumpul dari masyarakat dan anggota dewan untuk Bram terkumpul Rp9 juta lebih," kata Cici, jurnalis Bintang Papua.

VIVA Otomotif: Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner

Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade

Berita yang membahas mengenai adu laris Fortuner vs Pajero Sport dan Shin Tae-yong mudah beli Palisade, banyak sekali dibaca hingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024