Amien Rais: Asal Bukan Yudhoyono dan Mega

VIVAnews – Tokoh Partai Amanat Nasional, Amien Rais, mendukung siapapun presiden yang muncul di pemilihan umum 2009, asal bukan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri.

Menguatkan Nilai Luhur Pancasila di Lingkungan Kampus

“Perlu pemimpin nasional alternatif di luar kedua tokoh besar itu,” kata Amien usai diskusi tentang Blok Natuna di Dewan Perwakilan Daerah, Jakarta, Senin 12 Januari 2009. Amien menghadiri diskusi sebagai penasehat Komite Penyelamatan Kekayaan Negara.

Tokoh alternatif itu, kata Amien, dapat disiapkan lewat partai papan menengah. Caranya, kata dia, partai-partai itu membentuk semacam kepemimpinan nasional baru untuk meninggalkan sistem ekonomi dan politik yang ada sekarang.

Arief Ngotot Maju di Pilgub Banten 2024, Menunggu Restu Kaesang

Apalagi, kata dia, sekarang sudah muncul sejumlah wajah baru yang siap maju ke pemilihan presiden, seperti Rizal Ramli dan Prabowo. Tokoh-tokoh baru itu, kata Amien, berpeluang menang bila dapat meyakinkan diri sebagai pembawa perubahan.

Menurut Amien siapapun yang menang di pemilihan umum 2009 memiliki dua pilihan pemerintahan. Yakni, melanjutkan sistem politik dan ekonomi yang ada sekarang atau melakukan perbaikan.

Kemkominfo dan KONI Bahas Kesiapan Media Center Bagi Jurnalis dalam Peliputan PON 2024

Amien menilai Presiden Yudhoyono dan mantan Presiden Megawati yang sudah pasti maju ke pemilihan 2009, bukan tokoh yang bakal melakukan perubahan sistem.

“Dua-duanya hampir sama,” kata Amien. “Karena mereka tunduk kepada IMF dan Bank Dunia serta membuat kontrak-kontrak karya yang merugikan bangsa sendiri.”

Amien mengibaratkan Yudhoyono dan Megawati sebagai dua sisi mata uang. Kesamaan lain kedua tokoh itu, kata Amien, mengeluarkan Undang-undang Minyak dan Gas dan Undang-undang Penanaman Modal yang menguntungkan kepentingan asing.

Proses evakuasi kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang

Polisi Blak-Blakan Ungkap Kondisi Mengerikan Bus Maut di Subang sebelum Kecelakaan

Bus maut Trans Putera Fajar yang kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, ternyata dalam kantong ruang udara kompresornya ditemukan campuran oli dan air. Polisi bus pun.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024