- AP Photo
VIVAnews - Anggota Komisi II DPR, Amrun Daulay, batal melakukan studi banding ke India. Sebab, politisi Partai Demokrat itu dicegah untuk bepergian ke luar negeri karena tersandung korupsi di Departemen Sosial.
"Sesaat sebelum dia pergi, pihak imigrasi melihat statusnya sedang dicegah, makanya saat itu juga imigrasi bandara langsung menahan paspor yang bersangkutan," kata Plt Kabag Humas Imigrasi, Bambang Catur, saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 3 Mei 2011.
Amrun Daulay seharusnya berangkat ke India bersama dengan rombongan Komisi II DPR untuk studi banding mengenai UU Kependudukan.
Mengenai tidak jadinya Amrun ke India dibenarkan anggota Komisi II DPR yang ikut rombongan, Nurul Arifin. "Saya di India tapi tidak bersama dengan Pak Amrun. Saat di airport juga pak Amrun sudah tidak ada," ujarnya.
Sebelumnya, KPK menyatakan Amrun Daulay dicegah bepergian ke luar negeri selama 1 tahun mulai 1 April 2011. Langkah pencekalan tersebut dalam kaitannya dengan kepentingan masa penyelidikan di KPK.
Amrun Daulay kini sudah berstatus tersangka terkait korupsi pengadaan sejumlah barang di Departemen Sosial. Dia diduga terlibat dalam kasus korupsi yang juga menjerat mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah. Anggota Komisi II ini diduga mengetahui proyek pengadaan sapi impor di Depsos.
Saat kasus ini terjadi, Amrun menjabat sebagai Dirjen Bantuan dan Jaminan Sosial. Nama Amrun juga sebenarnya cukup sering disebut ikut terlibat dalam kasus korupsi di Depsos. Dalam beberapa kali sidang dengan terdakwa Bachtiar Chamsyah sebelumnya, nama Amrun masuk dalam dakwaan.
Dalam dakwaan mantan Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah, Amrun disebut ikut bersama-sama dengan Bachtiar ikut memperkaya diri sendiri.
Selain itu, dalam dakwaan Direktur Utama PT Ladang Sutra Indonesia, Musfar Azis, nama Amrun juga disebut turut bersama-sama dengan Musfar dan Bachtiar Chamsyah melakukan perbuatan yang merugikan negara sebesar Rp 20,373 miliar di kasus pengadaan mesin jahit. (umi)
Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR
Bagi karyawan yang bekerja di Jakarta dengan rata-rata gaji UMR, atau upah minimum regional sebesar Rp5 jutaan, ada beberapa mobil baru yang bisa dibeli dengan kredit....
