- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Menteri Keuangan Agus Martowardojo belum bersedia mengomentari dugaan penggelembungan harga (mark-up) atas pembelian pesawat MA-60, yang digunakan maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines. Saat ini, pemerintah sedang menunggu proses restrukturisasi dari maskapai pelat merah itu.
"Saya tidak bisa komentar karena belum dapat laporannya," kata Agus Martowardojo di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 10 Mei 2011.
Menurut Agus, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan diri untuk sidang kabinet pada Kamis untuk membahas Merpati. Dalam sidang kabinet itu nantinya menteri-menteri yang terkait akan melaporkan dan mendiskusikan mengenai masalah maskapai yang baru saja mengalami kecelakaan pada Sabtu, 7 Mei lalu.
"Sebetulnya, untuk Merpati, kami masih menunggu rencana restrukturisasi dan itu belum dilaporkan ke tingkat menteri," kata Agus.
Mengenai pemanggilan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Menkeu mengungkapkan jika dirinya belum mendapat informasi mengenai hal itu. Pemanggilan oleh DPR terkait kasus Merpati hari ini di tingkat eselon I, yakni Dirjen Anggaran.
Sebelumnya Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, FX Arief Poyuono, menduga terjadi penggelembungan harga dalam pembelian pesawat MA-60 yang digunakan maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines.
Menurut dia, pesawat yang salah satunya jatuh di Teluk Kaimana, Papua Barat, Sabtu pekan lalu, 7 Mei 2011, harganya jauh di bawah yang dikeluarkan pemerintah. Dalam subsidiary loan agreement (SLA), pemerintah menganggarkan US$220 juta untuk pembelian 15 pesawat.
Arief yang mengaku sudah bekerja di maskapai Merpati selama 20 tahun mengatakan, harga pesawat MA-60 di pasar internasional hanya US$11 juta per unit. Artinya, bila dikalikan 15 pesawat, cuma US$165 juta.
Dalam hitungan dia, dalam proyek tersebut pemerintah diduga mengeluarkan dana hingga US$14,5 juta.
Beredar Video WN Polandia Kehilangan Isi Kopernya, Pihak Bandara Ngurah Rai Bali Beri Penjelasan
Beredar video di media sosial yang memperlihatkan seorang Warga Negara Asing atau WNA kehilangan barang dalam bagasi penerbangan tujuan Bali. Dia perlihatkan isi kopernya
