- Andika Wahyu
VIVAnews - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengungkapkan belum berencana menaikkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BNI Griya tahun 2011. Meskipun bank pelat merah lain sudah menaikkan suku bunga KPR-nya.
"Suku bunga BNI belum ada perubahan," kata Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Rabu malam 11 Mei 2011.
Menurut Gatot, suku bunga KPR bank pemerintah tersebut saat ini masih berada di kisaran bunga 8,75 persen tetap atau fixed untuk satu tahun dan bunga sembilan persen fixed untuk dua tahun.
"Jadi, kalau ada yang merasa suku bunganya naik hingga dua digit, mungkin nasabah itu ikut program satu atau dua tahun pertama diberikan fixed rate, setelah itu dikenakan floating rate sesuai dengan bunga pasar yang berlaku," tuturnya.
Seperti diketahui, BNI memiliki program penyaluran KPR BNI Griya Ibu Bijak sejak 1 April 2010 dengan suku bunga hingga sembilan persen, dan pembiayaan rumah bersubsidi melalui KPR bersubsidi, bekerja sama dengan Kementerian Negara Perumahaan Rakyat.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk telah menaikkan suku bunga KPR untuk menyesuaikan peningkatan BI Rate yang pada Februari lalu naik sebesar 0,25 persen menjadi 6,75 persen.
"Pertimbangan suku bunga KPR naik karena melihat suku bunga BI juga naik," kata Vice President Consumer Credit Division BRI, Joice Farida Rosandi usai acara kerja sama BRI dengan Kemang Village untuk Pembiayaan KPA di Kemang Village Residence Jakarta, belum lama ini.
Menurut Joice, suku bunga KPR perseroan dinaikkan dari 8,8 persen menjadi 9,5 persen. "Tapi, dengan adanya kerja sama dengan developer tertentu, kita bisa buat paket sedemikian rupa agar bunganya menjadi lebih murah dari itu. Itulah desk of beauty kerja sama dengan developer," ujarnya.
Sosok Epy Kusnandar, Aktor Multitalenta yang Terjerat Kasus Narkoba
Epy Kusnandar, aktor Indonesia yang dikenal luas lewat perannya di preman pensiun, baru-baru ini mengejutkan publik dengan kabar penangkapannya terkait kasus Narkoba
