Yudhoyono Gemar Bicara Membingungkan

VIVAnews –  Pakar ilmu komunikasi, Tjipta Lesmana, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan tokoh yang dikenal gemar bicara dengan komunikasi dalam konteks tinggi (lower high context).

Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2024 karena Guinea Didiskualifikasi, Benarkah?

Di buku “Dari Soekarno sampai SBY,”  (2009) Tjipta mengatakan dua faktor menjadi penyebab gaya komunikasi presiden itu.

Pertama kegemaran Yudhoyono menggunakan analogi dalam menggambarkan suatu masalah. Publik, kata Tjipta, disuruh menginterpretasikan sendiri apa makna analogi itu.

Prabowo Bocorkan Gaya Kepemimpinannya: Saya Ingin Jadi Diri Sendiri dengan Tulus

Kedua, kebiasaan Yudhoyono tidak bicara langsung pada pokok masalah (to the point). Pernyataan Yudhoyono hanya hakikat dari permasalahan.

Itu sebabnya, kata Tjipta, ada kalanya Yudhoyono menggunakan bahasa yang bersayap atau bahasa yang maknanya memingungkan.

Thariq Halilintar Lamar Aaliyah Massaid, Begini Komentar Reza Artamevia

Contohnya di akhir 2007, Yudhoyono tiba-tiba meminta semua pihak agar tidak mengganggu program kerja pemerintah memberantas korupsi.

Dia menganalogikan pemberantasan korupsi dengan mencuci piring. Piring piring kotor yang ditinggalkan oleh pihak yang mengadakan berbagai pesta di masa lampau.  “Kita cuci bersama-sama piringnya sekarang ini.”

Menurut Tjipta, kalimat itu membingungkan. Karena “cuci bersama” mengandung arti upaya penindakan itu dilakukan bersama-sama para koruptor.

Sebelum itu, Yudhoyono juga pernah menganalogikan kabinet yang dia pimpin sebagai kapal. Dia akan mengganti awak kapal yang tidak berguna dengan awak baru agar kapal dapat berlajar cepat sampai tujuan.

Menurut Tjipta ungkapan itu tidak jelas apakah dengan pernyataan itu Yudhoyono hendak mengganti beberapa menterinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya