Harga Bahan Pokok Turun Tipis

Pasar Tradisional
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Kendati harga bahan pokok masih tinggi, namun Kementerian Perdagangan mengklaim harga kebutuhan pokok mulai merangkak turun meski tipis. Menurut pantauan Kementerian Perdagangan pada 5 Agustus 2011, harga bahan pokok turun Rp50.

Geger Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza, Belasan Tentara Terluka

"Tren penurunan sudah ada, sedikit-sedikit masing-masing kebutuhan turun hingga Rp50," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Gunaryo, saat dihubungi VIVAnews.com melalui telepon, Jumat, 5 Agustus 2011.

Harga kebutuhan pokok, lanjut Gunaryo, setelah mengalami kenaikan yang cukup tinggi beberapa waktu lalu sebelum puasa, saat ini sudah mulai surut meskipun belum semua turun.

Dari data yang dihimpun Kementerian Perdagangan, harga minyak goreng kemasan mengalami penurunan dari hari sebelumnya Rp9.571 menjadi Rp9.629 pada hari ini 5 Agustus 2011. Sementara Daging ayam mengalami penurunan dari Rp27.159 pada hari Kamis lalu menjadi Rp27.097 pada 5 Agustus ini.

"Komoditi beras sudah mulai turun, agak relatif sangat kecil penurunannya, sedangkan ayam, di peternak dan dipasar sudah turun," kata Gunaryo.

Kemudian, lanjut Gunaryo, untuk harga telur ayam juga sudah mengalami penurunan dan rata-rata relatif menurun meskipun belum terlalu signifikan terhadap harga sebelumnya.

Namun, masih ada beberapa bahan pangan yang justru mengalami peningkatan, diantaranya Gula pasir yang sebelumnya Rp10.572 menjadi Rp10.583 pada hari ini. Lalu, daging sapi juga masih mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp71.227 menjadi Rp71.339 pada hari ini.

Selain itu, ada beberapa barang pangan yang masih stabil harganya atau tidak ada perubahan dari hari sebelumnya. Diantaranya adalah beras medium tetap di Rp7.419, susu kental manis di Rp8.639, dan Mie Instan masih di Rp1.495 per bungkus.

Kemudian, Gunaryo juga mengingatkan untuk mewaspadai saat akhir bulan puasa atau sepekan menjelang Lebaran. "Karena para pedagang sudah banyak yang mudik, sehingga harga kemungkinan akan kembali melambung," pungkasnya.

Sebelumnya, Guna mengawasi ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional, Kementerian Perdagangan sedang mempersiapkan penerapan sistem pemantauan harga kebutuhan pokok secara online.

Mendag juga menyatakan, pemantauan harga secara online ini akan difokuskan  pada pengawasan bahan-bahan pokok di seluruh wilayah di Indonesia.

Pelaporan online harga dan stok ini nantinya akan digunakan sebagai perangkat yang menginformasikan ketersediaan data harga dan stok yang lengkap serta mutakhir.

Kemendag mengharapkan penggunaan teknologi dalam pemantauan harga dan pasokan kebutuhan pokok masyarakat diharapkan bisa membantu pemerintah dalam menangkap indikasi munculnya gejolah harga dan pasokan stok.

 Presiden Jokowi di Konawe Sulawesi Tenggara

Detik-detik Pria Nekat Hampiri Presiden Jokowi, Mengadu Nasib Usai Gaji 6 Tahun Ditahan Negara

Sembari menerobos hingga berusaha ingin bisa mengadu ke Presiden Jokowi, pria itu berteriak sambil mengutarakan persoalan yang dialaminya dan tak jauh-jauh dari soal gaji

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024