- Google Map
VIVAnews - Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha mengungkapkan bahwa tertangkapnya Muhammad Nazaruddin membantah spekulasi bahwa kepolisian tidak serius memburu buronan Muhammad Nazaruddin.
"Memang tidak mudah mencarinya, kalau betul itu Nazaruddin itu kan luar biasa," kata Julian, di kantor Presiden, Senin 8 Agustus 2011.
Karena itu harus ada apresiasi yang tinggi kepada polisi karena Nazaruddin tertangkap. "Apalagi yang bersangkutan menghindar dari kejaran interpol," ujarnya.
SBY, kata Julian, telah dilaporkan pagi tadi oleh Menteri Koordinaor Politik Hukum dan HAM, Djoko Suyanto dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. SBY sendiri memberikan dua instruksi terkait penangkapan Nazaruddin.
Pertama, SBY meminta agar disampaikan kepada duta besar RI, agar keselamatan yang bersangkutan dijaga ketat. Selain itu, SBY juga meminta agar Nazaruddin segera di bawa ke tanah air untuk memenuhi proses hukum di KPK.
Nazaruddin ditangkap di Cartagena, Koloumbia saat hendak meninggalkan negara tersebut. Untuk mempermudah proses, Nazaruddin dibawa ke Bogota, ibukota Kolombia.
Nazaruddin menjadi buronan dalam kasus suap Wisma Atlet Sea Games di Jakabaring, Sumatera Selatan. Nazar pergi ke Singapura sebelum dicekal dan ditetapkan sebagai tersangka pada 23 Mei 2011. Nazar kemudian terdeteksi di Kuala Lumpur dan sejumlah negara lainnya.
Dari persembunyiannya, lewat BlackBerry Massenger, Nazar membongkar orang-orang dibalik kasus suap Wisma Atlet. Dia juga membeberkan kasus lain menyangkut Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. (umi)
Pertemuan JMC RI-Papua Nugini, Dirjen Adwil Kemendagri: Tingkatkan Kerja Sama di Perbatasan
Perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini sebagian besar berada di batas darat.
