Tak Yakin Ekonomi Pulih, Dow Kembali Rontok

Dua pialang di Wall Street merenungi anjloknya harga saham
Sumber :
  • AP Photo/Richard Drew

VIVAnews - Hanya sehari meraih keuntungan pada transaksi Selasa atau Rabu waktu Indonesia, indeks Dow Jones di bursa Wall Street Kembali terpuruk. Pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis waktu Indonesia, Dow rontok 519 poin.

Pelaku pasar di bursa Wall Street kembali terfokus pada kekhawatiran atas masa depan yang suram bagi perekonomian. Aksi jual saham pun marak, memusnahkan harapan keuntungan besar seperti sehari sebelumnya. Mereka khawatir tentang masalah utang di Eropa.

Pada Selasa, Federal Reserve mengatakan bahwa bank sentral berencana untuk mempertahankan suku bunga rendah selama dua tahun mendatang. Pernyataan The Fed itu direspons positif pasar dan indeks Dow menguat 429 poin pada transaksi kemarin.

Namun, berita suku bunga itu sepertinya hanya menjadi pengalih perhatian. The Fed dinilai hanya membuat janji, karena hampir tidak ada kesempatan perekonomian akan tumbuh secara substansial pada 2013. Investor akhirnya fokus pada situasi itu dan mereka kembali membuang saham.

"Sekarang, pelaku pasar akan kembali ke alasan fundamental," kata Mark Lamkin, pendiri Lamkin Wealth Management, seperti dikutip Associated Press, Rabu 10 Agustus 2011 waktu setempat.

Indeks Dow Jones akhirnya ditutup pada level 10,719.94, atau turun 4,6 persen. Perolehan itu merupakan penurunan paling tajam kesembilan. Dow kini telah kehilangan lebih dari 2.000 poin dalam waktu kurang dari tiga pekan.

Pada transaksi Rabu, indeks Dow langsung turun lebih dari 300 poin dalam beberapa menit setelah pembukaan perdagangan. Dow pun terus meluncur ke level lebih rendah dalam dua jam terakhir transaksi.

Selama dua pekan, pasar cenderung bergerak cukup fluktuatif, terhuyung ke atas dan bawah. Contoh paling ekstrem adalah pada Selasa, ketika indeks Dow berayun lebih dari 600 poin dalam satu jam perdagangan atau 45 menit setelah pernyataan Fed.

Kondisi itu mengingatkan pada musim gugur 2008, saat krisis keuangan menghantam ekonomi global. Saat itu, indeks Dow mengayun 800 atau bahkan 1.000 poin dalam satu hari.

Selain Dow, indeks S&P 500 juga berakhir turun 4,4 persen dan komposit Nasdaq terpangkas 4,1 persen.

Saham-saham sektor keuangan memimpin penurunan pasar. dengan Bank of America dan Citigroup masing-masing kehilangan lebih dari 10 persen dari nilai pasar mereka. 

Gaji di Timnas Miliaran, Pelatih Shin Tae-yong Mudah Beli Hyundai Palisade tiap Bulan
Pemain Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On

Ini Alasan Nathan Tjoe-A-On tak Ambil Penalti saat Timnas Indonesia Tekuk Korea Selatan

Sosok Bek Timnas Indonesia U23, Nathan Tjoe-A-On tidak mengambil penalti saat Garuda Muda menaklukkan Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia U23 Jumat, 26 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024