BI Enggan Beli Emas untuk Cadangan Devisa

ilustrasi emas
Sumber :
  • Adri Prastowo

VIVAnews - Meski emas sedang naik pamor, Bank Indonesia enggan menambah cadangan devisa dalam bentuk emas. Alasannya, harga emas sudah melambung terlalu tinggi.

"Emas sudah makin mahal. Kami memiliki cadangan devisa dalam bentuk emas yang cukup besar," ujar Gubernur BI, Darmin Nasution, di Gedung BI, Jakarta, Jumat 19 Agustus 2011.

Seperti diketahui, harga emas terus naik seiring gejolak ekonomi yang terjadi di Amerika dan Eropa. Harga emas menembus rekor hingga mencapai US$1.822 per ounce.

5 Tips Ampuh untuk Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Susah Gerak

Sementara itu, berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia saat ini memiliki emas sebanyak 73,1 ton. Emas tersebut diketahui menyumbang porsi cadangan emas Indonesia sebesar 3,1 persen. Dengan cadangan tersebut, Indonesia berada pada posisi 38 dunia mengalahkan negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia sebanyak 36,4 ton.

Darmin menjelaskan, cadangan devisa dalam bentuk emas juga membutuhkan penyimpanan khusus. Selama ini, cadangan devisa terdiri atas mata uang dolar dan non dolar AS.

Untuk non dolar AS, BI menempatkan dananya dalam instrumen surat berharga negara di pasar negara berkembang (emerging market) yang dianggap BI memiliki perekonomian kuat.

Menurut dia, diversifikasi cadangan devisa meski lebih besar dalam bentuk dolar AS, namun sudah mulai berimbang antara dolar dan non dolar AS. "Komposisinya, walaupun dolar lebih sedikit besar, tapi ya sudah mulai mendekati berimbang,” ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah mencatat cadangan devisa Indonesia hingga awal Agustus 2011 mencapai US$123,2 miliar. Cadangan devisa ini tertinggi sepanjang sejarah. (art)

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika
Ibu menyusui

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar

Menjaga keseimbangan nutrisi dan asupan makanan sangat penting bagi ibu menyusui. Karena kualitas dan kuantitas ASI (Air Susu Ibu) dapat dipengaruhi beberapa faktor.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024