- Andika Wahyu
VIVAnews - PT Bank Negara Indonesia Tbk menyambut baik rencana aturan baru dari BI yang mewajibkan ekportir menyimpan hasil devisa ekspor di bank dalam negeri. Aturan baru ini perlu didukung oleh kesiapan bank lokal dalam memberikan pelayanan bagi eksportir.
Vice President Head of Finansial Institutions & Overseas Network BNI Herry Triyatno mengatakan kebijakan BI itu akan membawa dampak yang baik bagi perbankan Indonesia. Pasokan dolar dalam negeri akan bertambah.
“Meskipun agak terlambat tapi inilah sebuah proses. Yang menjadi pertanyaan bank kita sanggup atau tidak, karena percuma BI mengeluarkan kebijakan itu tapi bank dalam negeri belum siap,” ujarnya di Jakarta, Senin, 12 September 2011.
Perbankan Indonesia, lanjutnya, harus memperbaiki infrastruktur dan layanan yang tak jauh berbeda dengan bank asing seperti di Singapura. Selama ini, kata Herry para ekspotir lebih memilih menyimpan hasil devisa ekspor di bank asing, karena bank asing memberikan berbagai fasiltas dalam pengurusan perdagangan internasional yang menggunakan letter of credit (L/C).
BNI sendiri optimistis dapat memberikan pelayanan seperti bank asing. Selain memiliki infrastruktur yang mendukung, BNI juga memiliki lima kantor cabang di luar negeri seperti Jepang, Hong Kong, Singapura, London dan New York dan didukung lebih 1.466 bank koresponden yang tersebar di seluruh dunia.
"Jika aturan itu diterapkan, BNI menargetkan dapat 10 persen dari devisa ekspor. Itu saja sangat besar," tambahnya.
Sepanjang tahun ini, BNI tercatat membukukan volume transaksi trade finance sebesar US$15,4 miliar atau naik 110 persen, dibanding 2011. Sementara hingga semester I/2011 BNI telah membukukan volume trade finance diluar garansi bank sebesar US$10,5 miliar dengan komposisi transaksi ekspor sebesar 30 persen dan impor 70 persen.
Sampai dengan semester I/2011, BNI memegang 26 persen pangsa transaksi ekspor dan impor di Indonesia. Transaksi trade finance BNI saat ini didominasi oleh sektor korporasi sebesar 62 persen. Salah satu prestasinya, BNI berhasil mempertahankan penghargaan sebagai The Best Financial yang berkantor pusat di Hongkong dari Alpha Souteast Asia's 5 th Anual Best Financial Institution Awards in Southheast Asia baru-baru ini. (umi)