- ANTARA/Fanny
VIVAnews - Sekretaris Direktorat Jendral Kemenakertrans, I Nyoman Suisnaya, selesai diperiksa oleh penyidik KPK. Dalam pemeriksaan tersebut, I Nyoman mengaku tidak dikonfrontir dengan tersangka dan saksi lainnya seperti Sindu Malik, Dharnawati, Dadong Irbarelawan.
"Tidak, hanya mempertajam dokumen prosedur perencanaan usulan. Jadi dokumen-dokumen yang dibuat itu diminta penjelasan," kata I Nyoman di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 30 September 2011.
I Nyoman mengakui pemeriksaannya kali ini berhubungan dengan ketiga saksi yang secara bersamaan didatangkan oleh KPK pada hari ini. Menurutnya, Sindu Malik dan kawan-kawannya mengetahui banyak informasi mengenai kontak dengan daerah-daerah.
"Mereka mengenalkan diri awalnya sebagai konsultan Banggar. Saya tidak tahu apakah mereka makelar atau calo, tetapi awal perkenalan mengaku konsultan banggar," terangnya.
"Itu Pak Sindu Malik, Ali Mudhori kemudian menyusul Pak Acos," lanjutnya saat ditanya soal siapa yang mengaku konsultan Banggar.
I Nyoman sendiri tidak berani mengatakan bahwa baik Sindu Malik maupun Ali adalah calo atau makelar di Kemenakertrans. "Saya tidak berani bilang begitu karena dari awal mereka mengaku konsultan Banggar," ucapnya.
Akui Kesalahan
I Nyoman tanpa berbelit-belit mengakui dia memiliki kesalahan dalam kasus tersebut. Menurutnya, dalam prosedur kerja, ada sebuah kesalahan. "Ya biasalah, manusiawi ada salahnya," katanya.
Namun demikian, dia membantah jika dirinya dikorbankan dalam kasus ini. "Tidak. Saya tidak merasa dikorbankan. Memang ada kekhilafan sebagai pejabat. Itu aja," tuturnya. (umi)
Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade
Berita yang membahas mengenai adu laris Fortuner vs Pajero Sport dan Shin Tae-yong mudah beli Palisade, banyak sekali dibaca hingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif
