Perluasan Masjidil Haram Berbiaya 91 Triliun

Masjidil Haram dengan latar belakang Menara Jam Mekkah
Sumber :
  • Antara/ Saptono

VIVAnews - Pemerintah Arab Saudi akan segera memperluas kompleks Masjidil Haram, yang juga menjadi letak Kabah berada. Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz, telah meletakkan batu pertama, sekaligus penanda perluasan Masjidil Haram, sejak Jumat kemarin.

Menurut Gulf News, perluasan akan dilakukan hingga 400.000 meter persegi. Perluasan ini akan menambah ruang ibadah hingga bisa menampung tambahan 1,2 juta orang jamaah Masjidil Haram.

Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan anggaran 40 milyar Real Saudi atau sekitar Rp 91 triliun. Menurut petinggi Dewan Dua Masjid Suci di Arab Saudi, pembangunan akan menggunakan tenaga mekanik dan sistem elektrik paling mutakhir.

Raja Abdullah mengatakan, perluasan Masjidil Haram akan meningkatkan kapasitas Masjidil Haram, baik itu ruang ibadah maupun ruang terbuka. Perluasan juga akan mengurangi kepadatan jamaah haji, saat melakukan ibadah di sekitar Masjidil Haram.

Perluasan ini juga akan dilakukan dengan menghubungkan pintu keluar Masjidil Haram dengan Masaa, yang merupakan jalur sai (lari kecil) antara Safa dan Marwah, dengan serangkaian jembatan. Sejumlah penyejuk ruangan dan tangga berjalan juga akan dipasang.

Selain itu, fasilitas modern lain juga akan dipasang untuk melengkapi pembangunan Masjidil Haram. Antara lain, pembuangan sampah dan sistem keamanan modern.

Selain perluasan Masjidil Haram, Raja Abdullah juga akan membuka Makkah Royal Clock Tower, yang merupakan menara jam tertinggi di dunia. Di puncak menara juga akan berlapis emas.

Terpopuler: Viral Mobil Pikap Pelat Cantik, Gaji UMR Bisa Punya Pajero Sport

Penghormatan Raja

Proyek menara jam raksasa ini juga sebagai proyek penghormatan kepada Raja Abdul Aziz, yang akan terdiri dari tujuh menara. Makkah Clock Tower ini memiliki tinggi 601 meter, dan terlihat menjulang dari Masjidil Haram.  

Bangunan menara ini juga diproyeksikan akan menjadi bangunan tertinggi kedua dunia, setelah Burj Khalifa di Dubai. Sedangkan, menara jam ini akan sebesar enam kali dari Big Ben di London. Dengan bahan dari teknologi mutakhir yang digunakan di industri pesawat ulang-alik, jam ini juga akan menjadi patokan waktu alternatif selain GMT (Greenwich Mean Time).

Pengeras suara juga akan dipasang di puncak menara, sehingga azan dapat terdengar tujuh kilometer dari Masjidil Haram. Selain itu, akan ada lampu berwarna hijau dan putih, yang akan menyala saat azan berkumandang. Lampu yang bisa dilihat hingga radius 30 kilometer ini sekaligus penanda waktu azan bagi orang di kejauhan, yang tak bisa mendengar lantunan azan. (ren)

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Bandara Soetta, STY: Terimakasih Atas Dukungannya
Mobil dinas Brimob Polda Papua tampak terlihat saat dibawa kabur

Gak Ada Takutnya, Maling Curi Mobil Dinas Brimob Polda Papua saat Parkir di Bandara Sentani

Pencurian mobil dinas Brimob saat personel Satbrimob Polda Papua hendak menjemput anggota Satgas Damai Cartenz di Bandara Sentani, Jayapura.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024