- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik dan mengambil sumpah para menteri baru dalam Kabinet Indonesia jilid II pada Rabu kemarin, 19 Oktober 2011. Di antara pembantu barunya tersebut, adalah pengusaha properti Djan Faridz.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama tersebut, dipercaya Presiden menjadi Menteri Perumahaan Rakyat menggantikan Suharso Monoarfa yang mengundurkan diri karena tersandung urusan pribadi.
Djan saat ini menjabat Wakil Ketua Dewan Pakar PPP, sehingga ia juga merupakan wakil dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), seperti pendahulunya di Kementerian Perumahaan Rakyat (Suharso Monoarfa).
Pria kelahiran 5 Agustus 1950 ini seperti dilansir djanfaridz.com, merupakan pengusaha properti yang membesarkan Tanah Abang. Ia tercatat sebagai Direktur Utama PT Priamanaya Djan International dari 1996-sekarang. Melalui Priamanaya Group, ia mengembangkan Pasar Tanah Abang Blok A dan B.
Sukses menangani pembangunan pasar dengan delapan ribu kios itu, Djan Faridz kemudian bergabung dengan Agung Podomoro Group dalam konsorsium PT Putra Pratama Sukses yang dipercaya Pemda DKI Jakarta membangun Blok C, D, dan E di pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Priamanaya Group menargetkan pembangunan puluhan pusat grosir modern di seluruh Indonesia. Tahap awal akan dibangun dua pusat grosir di Bukittinggi dan Makassar pada tahun depan.
Group ini juga berencana mengembangkan sejumlah proyek pusat belanja atau trade center seperti di Mangga Dua dan Stasiun Kereta Api Kota, Jakarta Pusat.
Selain itu, merreka juga akan mengembangkan pusat perdagangan di Cipulir, Tangerang, yang akan digarap di atas lahan 2,5 hektare. Pusat grosir tekstil itu akan dilengkapi apartemen untuk mengakomodasi kebutuhan hunian bagi pembeli yang berasal dari luar kota.
Masih bersama kelompok Agung Podomoro Group (PT Agung Podomoro Land Tbk), Priamanaya juga membentuk perusahaan patungan PT Cakrawira Bimimandala membangun superblok Season City di kawasan Latumeten, Jakarta Barat. Pusat perbelanjaan seluas 5,5 hektare itu berupa sebuah kawasan terpadu yang menyediakan 1.500 apartemen dan sekitar tiga ribu unit trade mall dan ruko.
Selain menggarap properti, lulusan Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Tarumanegara, melalui Priamanaya, juga tengah berekspansi bisnis dengan menggarap sektor energi dan pertambangan. Beberapa sektor yang ingin digarap yaitu pembangkit listrik tenaga batu bara dan panas bumi.
Di bidang listrik, Priamanaya sudah mulai membangun pembangkit listrik di Rembang, Jawa Tengah, dengan kapasitas 2x300 Megawatt. Selain itu, Priamanaya akan menggarap pembangkit listrik independen (independent power producer/IPP).
Tak hanya itu, perusahaan ini juga akan membangun pembangkit listrik di Lahat, Sumatera Selatan berkapasitas 2x135 megawatt , dengan investasinya hampir mencapai Rp2,5 triliun.
Sebagai pengusaha, ayah dari tujuh anak ini memiliki kekayaan yang lumayan besar. Berdasarkan laporan harta kekayaan yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), setelah menjadi anggota DPR pada 31 Oktober 2009, Djan memiliki total kekayaan Rp87 miliar.
Penyumbang utama kekayaannya berasal dari tujuh unit bangunan yang dimilikinya di Jakarta dan sekitarnya. Total, tujuh unit itu bernilai Rp69,88 miliar per 31 Oktober 2009.
Kemudian, Bendahara Forum Ulama Habaib Betawi (FUHAB) dan Ketua Kompartemen Hipmi Jaya ini diketahui juga memiliki alat transportasi senilai Rp523,7 juta, logam mulia dan barang antik senilai Rp1,05 miliar, dan surat berharga Rp4,5 miliar. Total semuanya mencapai Rp87,04 miliar.
Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh
Transaksi jemaah haji nasabah Bank Muamalat semakin dipermudah dengan fitur baru yang diluncurkan pada kartu debitnya.
