Khomeini Kembali dari Pengasingan

VIVAnews – Setelah lebih dari 14 tahun hidup di pengasingan, pada 1 Februari 1979, pemimpin Syiah, Ayatullah Khomeini, kembali ke Iran.
Lebih dari lima juta warga berbaris di jalanan Teheran saat pemimpin Syiah Iran tersebut tiba di bandara.

Arsul Sani Ikut Sidang PHPU Pileg terkait PPP, Saldi Isra Beri Penjelasan

Khomeini diasingkan ke Irak pada tahun 1964 setahun setelah ia dipenjarakan oleh Shah Iran. Pada tahun 1978, Khomeini pindah ke Paris dan mulai menyusun gerakan revolusi Islamnya di ibukota Prancis tersebut.

Pada Januari 1979, gerakan revolusi yang dirancang Khomeini berhasil menggusur pemerintahan Shah Iran.

Berhasil Naik Podium Lagi Berkat Motor Ducati, Marc Marquez Singgung Honda

Setibanya di Iran, Khomeini terus melanjutkan gerakan revolusinya dan mulai mempersenjati milisi Islam yang pro kepadanya.  Dua minggu kemudian, PM Shahpur Bakhtiar yang pro Shah mengundurkan diri dan Khomeini menunjuk Mehdi Bazargan sebagai perdana menteri yang baru.

Tiga bulan kemudian, pada April 1979, Khomeini mengumumkan berdirinya Republik Islam Iran. Di dalam pemerintahan Iran yang baru ini, Ayatullah Khomeini berperan sebagai pemimpin tertinggi sekaligus pemimpin spiritual Iran. Khomeini meninggal pada bulan Juni 1989, sepuluh tahun sejak kepulangannya ke Iran.

Uzbekistan Mengerikan, Shin Tae-yong: Saya Tak Pernah Kalah Lawan Mereka
Adipati Dolken

Dikritik karena Biarkan Istrinya Tinggal Serumah dengan Pria Lain, Adipati Dolken: Dia Senang

Hal ini berawal dari persahabatan Adipati Dolken dan 2 pria bernama Rangga dan Mocil. Semasa bujang, ketiganya tinggal bersama di sebuah kos-kosan dan melalui masa muda.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024