Biro Sensus: Orang Miskin di AS Naik 16%

Keluarga miskin di AS
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Jumlah warga miskin di Amerika Serikat tahun lalu bertambah 16 persen menjadi 49 juta jiwa. Peningkatan jumlah kaum miskin di kalangan lanjut usia, etnis Asia dan Hispanik terlihat lebih tinggi dari data sebelumnya.

Menurut kantor berita Reuters, hasil statistik baru itu diungkapkan Biro Sensus di Washington DC, Senin waktu setempat. Perhitungan itu menggunakan metode baru sehingga hasilnya berbeda cukup jauh dengan data yang telah diungkapkan secara resmi pada September lalu. Menurut data resmi saat itu, jumlah orang miskin di AS hanya 46,2 juta jiwa.

Menurut perhitungan terbaru, peningkatan terbesar terlihat pada warga yang berusia 65 tahun ke atas (manula). Mereka terjerumus kemiskinan lantaran tidak sanggup membayar biaya medis, padahal sudah didukung oleh tunjangan dari pemerintah melalui program Medicare.

Peningkatan jumlah manula miskin versi Biro Sensus itu sebesar 15,9 persen, atau satu dari enam manula. Angkat itu lebih besar dari data resmi, yaitu 9 persen.

Angka kemiskinan itu menambah pelik Komite Khusus dari Kongres, yang bertugas merancang penghematan anggaran negara sedikitnya US$1,2 triliun untuk jangka waktu sepuluh tahun. Mereka diberi tenggat waktu hingga 23 November 2011 untuk memberi rekomendasi pos-pos mana saja yang harus dihemat pemerintah.
 
Bedanya dengan perhitungan resmi, metode baru yang digunakan Biro Sensus itu tidak sekadar menganalisis anggaran makan dan pendapatan dari kaum miskin. Statistik baru itu juga menghitung tunjangan-tunjangan dari pemerintah, seperti kupon makan, dan biaya rumah tangga seperti pajak dan biaya medis serta perawatan rumah. Perhitungan baru itu juga melihat perbandingan biaya hidup tingkat daerah.

Festival Musik Playlist: Live On Tour 2024 Siap Digelar di 5 Kota, Ada Musisi Siapa Aja?

Tidak Layak

Biro Sensus mengungkapkan bahwa metode baru itu akan menjadi data pendukung bagi perkiraan kemiskinan secara resmi. Metode lama itu telah digunakan sejak pertengahan 1960an untuk membantu proyeksi penyusunan program pemerintah bagi kaum miskin.

Menurut Dave Cooper, pengamat dari The Economic Policy Institute, statistik baru itu menunjukkan bahwa program-program pemerintah yang ada selama ini sudah tidak lagi layak diterapkan bagi kaum miskin.

"Ini menunjukkan bahwa jaring pengaman sosial sudah tidak lagi banyak membantu seperti yang kita harapkan selama ini," kata Cooper seperti dikutip Reuters.

Metode penghitungan baru itu dikembangkan berkat kerjasama antara Biro Sensus dengan Biro Statistik Tenaga Kerja dan Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional. (eh)

Ketika Daud Yordan Bertemu Pendukung Prabowo Jelang 'Pertarungan' di Senayan
For Revenge

For Revenge sampai Sal Priadi Siap Tampil Spesial dalam Supermusic Superstar di Jakarta

Para penggemar musik bisa berharap lebih, karena selain Sal Priadi dan For Revenge, akan ada juga penampilan dari Noon Radar dan Dreaddock

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024