Proyek Jalan Tol Selamatkan Industri Baja RI

produk baja lembaran
Sumber :
  • Vivanews

VIVAnews - Industri baja diperkirakan masih tetap tumbuh tahun depan meski pencapaiannya tak akan sebesar target pemerintah pada 2011. Tingginya permintaan dari pasar emerging market dianggap turut memicu pertumbuhan industri baja dunia.

Prabowo Tetap Dikawal Satgas Pengamanan Capres Polri hingga H-30 Pelantikan

Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Fazwar Bujang, mengatakan, permintaan produk baja akan menurun untuk negara-negara maju, khususnya di wilayah Eropa dan Amerika Serikat. Negara itu dinilai telah memangkas pengeluarannya hingga permintaan terhadap produk baja pun menurun.

"Kemungkinan baik baja lembaran maupun panjang --untuk infrastruktur-- akan tumbuh antara 10-12 persen," kata Fazwar usai seminar dan awarding Indonesia Quality Award 2011, di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 23 November 2011.

Fazwar optimistis, permintaan produk baja masih akan tumbuh karena percepatan pembangunan infrastruktur. Salah satu contohnya terjadi di dalam negeri. Pembangunan jalur tol Bandara Ngurah Rai hingga Nusa Dua, Bali, dinilai bisa memicu permintaan baja nasional.

"Ide itu amat brilian karena pembangunan dilakukan di laut dangkal. Ini bisa mengatasi permasalahan pembebasan lahan," kata dia.

Untuk itu, Fazwar mengatakan, Krakatau Steel akan berusaha memaksimalkan kapasitas yang ada, bahkan mencoba terus meningkatkan produksi baja panjang untuk kebutuhan infrastruktur. Karena, hingga kini Krakatau Steel masih lebih mengutamakan produksi baja lembaran.

"Saat ini, produksi kawat baja baru mencapai 450 ribu ton per tahun, baja tulangan 150 ribu ton per tahun dan baja siku mencapai 150 ribu ton. Kami akan tingkatkan lagi," ungkapnya.

Peningkatan ini, lanjut Fazwar, bisa mencapai 30-40 persen dalam jangka waktu tiga tahun mendatang. Sementara itu, kapasitas Krakatau Steel saat ini mencapai 3,25 juta ton per tahun.

Namun, Fazwar mengungkapkan industri baja nasional sebenarnya masih kesulitan memanfaatkan sepenuhnya pertumbuhan permintaan baja di Indonesia. Hal ini akibat industri baja kesulitan menambah volume produksi.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Krakatau Steel, Irvan Kamal Hakim, menambahkan bahwa permasalahan pasokan gas membuat kontribusi industri baja lokal pada pasar Indonesia tertahan pada kisaran 70 persen.

"Artinya, selama ini pasokan baja dalam negeri, 30 persennya diisi baja impor," kata Irvan.

Untuk itu, Irvan yang juga wakil ketua Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia berharap pemerintah mengutamakan kebutuhan pasokan gas untuk kebutuhan industri termasuk industri baja yang memang membutuhkan gas dalam volume yang besar.

Hanya saja, dia memperkirakan harga bahan baku baja pada awal 2012 akan meningkat. Menurut dia, ini berdasarkan prediksi berbagai pihak bahwa pertumbuhan harga baja akan naik setelah sempat turun hingga akhir tahun ini. (art)

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal
MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasiona

MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional

Prestasi 3 siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) berangkat ke Thailand untuk mengikuti Babak Final International Mathematic Olympiad

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024