- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Audit forensik yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan atas kasus bail-out Bank Century sudah mencapai tahap 75 persen. Ketua BPK, Hadi Purnomo, di Mataram mengatakan BPK tetap pada pendirian awal untuk mengaudit aliran dana Bank Century sesuai laporan investigasi yang telah dilakukan BPK.
"Keadaannya sekarang sudah 75 persen, Insya Allah bulan ini bisa selesai. Kami segera laporkan ke DPR," kata Hadi Purnomo kepada wartawan usai meresmikan gedung kantor perwakilan BPK di Nusa Tenggara Barat, Kamis 1 Desember 2011.
Menurut Hadi, audit forensik terhadap aliran dana Century tergantung pada fakta. Maka itu dia berharap semua pihak menunggu hasil kerja BPK yang sedang mendalami kasus tersebut.
Disinggung mengenai desakan DPR agar hasil audit itu dapat selesai sebelum tim di DPR bekerja, Hadi mengaku belum dapat memastikan. "Kita lihat saja nanti, ini tentang aliran dananya. Ini kami sedang tindak lanjuti dan keadaannya 75 persen mudah-mudahan bulan ini selesai," ujarnya.
Audit forensik tersebut, lanjut Hadi, tidak lepas dari sembilan temuan dugaan pelanggaran hukum yang ditemukan BPK dalam audit investigatif pada 2008. Sementara ini, BPK telah menemukan 469.067 transaksi tak wajar di Bank Century.
Transaksi tak wajar ini merupakan hasil telaah atas 86,82 juta transaksi yang dianalisis dengan menggunakan kriteria nilai transaksi di atas Rp400 juta atau yang dianggap tak wajar. Penelitian lebih lanjut menemukan terdapat 2.828 nasabah dengan 4.000 rekening yang perlu didalami lebih lanjut.
"Bukan saya nggak mau ungkapkan, sesuai ketentuan undang-undang nggak boleh sebelum ke DPR tapi sekali lagi keadaannya sekarang sudah 75 persen bulan ini," katanya.
Laporan: Edy Gustan | Mataram
