VIVAnews – Calon pendamping Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, maju ke pemilihan presiden, bakal ditentukan setelah pemilihan legislatif April 2009.
“Nama-nama kami usulkan kemarin diolah Badan Pemenangan Presiden. Lalu nama itu dimintakan pendapat ke kami lagi untuk memilih yang tepat,” kata Toni Yunus, Ketua Dewan Perwakilan Daerah PDIP Gorontalo, kepada VIVAnews, Rabu 4 Pebruari 2009.
Nama-nama calon pendamping Megawati telah direkomendasikan 33 Dewan Perwakilan Daerah PDIP dalam Rapat Kerja Nasional IV di Solo, Jawa Tengah, akhir Januari 2009.
Tokoh yang mencuat di forum itu adalah adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X (kader Golkar dan Gubernur Yogyakarta), Fadel Muhammad (kader Golkar dan Gubernur Gorontalo), Akbar Tandjung (mantan Ketua Umum Partai Golkar), Surya Paloh (Dewan Penasehata Golkar), Prabowo Subianto (Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya), Hidayat Nur Wahid (mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera).
Selanjutnya, nama yang masuk daftar calon pendamping itu, kata Toni, digodok Badan Pemenangan Presiden. Badan itu dibentuk DPP PDIP. Penggodokan ini, kata dia, bertujuan mencari siapa tokoh yang paling memenuhi kriteria dan betul-betul dikehendaki daerah untuk menjadi wakil presiden mendampingi Megawati.
Setelah pemilihan legislatif, kata Toni, Badan Pemenangan Presiden mengumumkan hasil penggodokan itu di forum pertemuan. Forum khusus ini dilakukan Dewan Pimpinan Pusat bersama Dewan Pimpinan Daerah.
Pada kesempatan itu, tiap daerah akan diberi kesempatan menyampaikan penilaian terhadap masing-masing tokoh yang telah dipilih. Setelah tahapan dilewati, forum ini, kata Toni, akan memutuskan siapa yang bakal maju bersama Megawati merebut kursi presiden.
Sri Mulyani: Ekonomi Global Diperkirakan Stagnan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hasil analisis terkat kondisi pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan stagnan pada tahun ini.
