2-2-1982: Pembantaian Suriah di Kota Hama

Hama pasca serangan militer
Sumber :
  • harunyahya.com

VIVAnews – Pada 30 tahun yang lalu, sedikitnya 30.000 orang tewas saat militer Suriah menyerbu kota Hama. Menurut laman stasiun televisi BBC, serangan tersebut dilakukan Suriah untuk membersihkan kota dari pengikut Ikhwanul Muslimin, yang anti pemerintah.

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar

Beberapa hari sebelum serangan, Ikhwanul Muslimin bersama dengan beberapa kelompok oposisi lainnya melancarkan pemberontakan terhadap Presiden Suriah Hafez al-Assad.

Pihak pemberontak yang didominasi anggota dan simpatisan Ikhwanul Muslimin membersihkan kota dari anasir pro pemerintah dan mengumumkan Hama sebagai kota bebas. Ini adalah puncak konflik antara pemerintah Suriah dengan Ikhwanul Muslimin yang telah memanas sejak akhir 1970-an.

5 Tips Ampuh untuk Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Susah Gerak

Antara tahun 1979 hingga 1980, sayap militer Ikhwanul Muslimin melancarkan berbagai tindakan kekerasan anti pemerintah. Aksi tersebut mencakup pembunuhan delapan puluh tiga siswa akademi militer di Aleppo dan percobaan pembunuhan terhadap Presiden Assad pada 26 Juni 1980.

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Assad membalas upaya pembunuhan terhadap dirinya dengan mengeksekusi secara massal 2000 anggota Ikhwanul Muslimin yang ditahan di penjara Suriah. Hal ini kemudian dibalas Ikhwanul Muslimin dengan meledakkan sejumlah bom mobil di Damaskus yang menewaskan ratusan orang.

Untuk merebut kembali Hama, Assad mengerahkan puluhan ribu tentara Suriah lengkap dengan dukungan artileri dan pesawat tempur. Setelah tiga minggu menghujani Hama dengan ribuan mortir dan bom, pasukan pemerintah akhirnya berhasil masuk ke dalam kota.

Selama beberapa minggu, militer Suriah secara sporadis membantai gerilyawan dan simpatisan Ikhwanul Muslimin yang masih bertahan di dalam kota.

Menurut laporan Komisi Hak Asasi Manusia Suriah, tidak kurang dari 30.000 orang penduduk Hama tewas akibat serangan militer Suriah pada Februari 1982 tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya