- Rosa Panggabean
VIVAnews - Bursa saham Asia pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak positif setelah pemerintah China mengeluarkan kebijakan kemudahaan likuiditas serta prospek Yunani memperoleh dana talangan tahap kedua.
Seperti dikutip VIVAnews dari laman reuters.com, Senin, 20 Februari 2012, indeks MSCI Asia Pasifik diluar Jepang naik 0,7 persen atau yang tertinggi sejak 6 bulan terakhir. Sementara indeks saham Nikkei Jepang hari ini dibuka menguat 1,6 persen.
"Dengan pemotongan tingkat reserve requirement ratio (RRR) yang sesuai perkiraan, Bank Sentral China (PBoC) jelas mendukung pertumbuhan ekonomi di negara dengan skala ekonomi terbesar kedua ini. Ini memberikan sinyal positif pada nilai tukar dollar Australia dan dollar New Zealand dan aset-aset berisiko lainnya," kata Head of Asia-Pasicif Research dari TD Securities, Annete Beacher.
Keputusan China ini mengikuti langkah serupa dari Jepang yang telah melonggarkan kebijakan moneternya. Kebijakan itu diambil setelah sejumlah bank sentral di dunia menyuntikan likuditas lebih besar untuk melindungi perekonomiannya dari dampak krisis Eropa.
Sejumlah analis menilai, keputusan China ini merupakan hal yang palion tunggu dan akan mendorong kepercayaan investor pada saham lokal. Bursa saham Shanghai diperkirakan akan memimpin penguatan indeks.
"Sejumlah bursa lain yang akan menikmati keuntungan dari kebijakan ini adalah Nikkei Jepang, dan saham-saham India," ujar para analis.
Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR
Bagi karyawan yang bekerja di Jakarta dengan rata-rata gaji UMR, atau upah minimum regional sebesar Rp5 jutaan, ada beberapa mobil baru yang bisa dibeli dengan kredit....
