- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Pengacara Mindo Rosalina Manulang, Ahmad Rivai, berencana melaporkan 2 menteri yang diduga meminta jatah proyek ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Rivai berharap laporan ini menjadi bukti permulaan KPK untuk mengusut 2 menteri tersebut.
"Insya Allah besok Kamis 23 Februari kami akan membuat laporan resmi," kata Rivai, saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 21 Februari 2012.
Namun, sebelum melaporkan ke KPK, menurut Rivai, pihaknya akan bertemu terlebih dahulu dengan kliennya yang kini tengah diamankan di KPK. "Besok saya akan ke KPK untuk bertemu ibu Rosa," ujarnya.
Menurut Rivai, laporan resmi itu nantinya akan menjadi bukti permulaan bagi KPK untuk mengungkap kasus fee proyek yang melibatkan salah seorang menteri aktif ini. "Kita pasti akan ungkap karena ini indikasinya sangat kuat," ujar Rivai.
Dijelaskan Rivai, peristiwa ini terjadi pada pertengahan 2010. Ketika itu, Rosa dan seorang temannya bertemu dengan menteri ini bersama dengan orang kepercayaannya. Lalu menteri tersebut menawarkan ada proyek di kementeriannya senilai Rp80 miliar dan ada juga yang senilai Rp100 miliar. Dengan catatan membayar fee sebesar delapan persen di awal.
Tak lama setelah pertemuan orang kepercayaan manteri tersebut menghubungi Rosa dan menanyakan kesediaan Rosa untuk memberikan fee sebesar 8 persen itu. Jika tidak berminat, proyek tersebut akan diserahkan kepada orang lain.
Sayangnya Rivai belum mau menyebutkan identitas menteri yang disebut meminta fee sebesar delapan persen itu. Namun, dia mengatakan menteri yang dimaksud bertugas menangani kementerian yang saat ini sedang bermasalah di KPK. "Tidak jauhlah dari yang saat ini bermasalah," ujarnya. (eh)
Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR
Bagi karyawan yang bekerja di Jakarta dengan rata-rata gaji UMR, atau upah minimum regional sebesar Rp5 jutaan, ada beberapa mobil baru yang bisa dibeli dengan kredit....
